(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham utama kawasan Asia hari Selasa (28/05) berakhir sebagian besar lebih tinggi dengan bantuan atas hasil pemilihan Uni Eropa dan pendekatan perdagangan AS yang lebih lembut Presiden Donald Trump dalam pertemuannya dengan perdana menteri Jepang membantu menopang sentimen investor.
Sementara itu, Trump mengatakan pada hari Senin bahwa Washington tidak siap untuk membuat kesepakatan dengan Beijing tetapi dia mengharapkan satu di masa depan. Walaupun demikian saham China ditutup lebih tinggi untuk sesi kedua berturut-turut dengan indeks Shanghai Composite naik tipis 17,53 poin atau 0,61 persen menjadi 2.909,91 sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,38 persen menjadi 27.390,81.
Saham Jepang menguat setelah Trump mengatakan kesepakatan perdagangan antara Jepang dan AS akan tercapai pada Agustus. Menteri Ekonomi Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan komentar Trump mungkin mencerminkan harapannya untuk kemajuan cepat dalam negosiasi. Indeks Nikkei naik 77,56 poin atau 0,37 persen menjadi 21.260,14 ditopang oleh lonjakan saham Square Enix Holdings naik 7 persen di tengah berita bahwa mereka akan mengadakan presentasi khusus untuk mengumumkan game Dragon Quest untuk platform mobile pada bulan Juni.
Perdagangan saham di bursa Seoul berakhir sedikit lebih tinggi meskipun tingkat kepercayaan konsumen negara itu jatuh ke level terendah empat bulan pada bulan Mei. Indeks Kospi naik 4,62 poin atau 0,23 persen menjadi 2.048,83.
Namun di perdagangan saham kawasan Pasifik mixed dengan bursa saham Australia cetak penguatan signifikan sedangkan bursa saham Selandia Baru menukik rendah. Indeks ASX 200 naik 32,90 poin atau 0,51 persen diperkuat oleh saham-saham sektor tambang. Sedangkan Indeks NZX 50 turun 24,39 poin atau 0,24 persen tertekan anjloknya saham unggulan Fisher & Paykel Healthcare yang turun 4 persen
Dan untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta terpantau retreat dari rally sebelumnya, dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 1,08 persen ke posisi 6033.18. Tekanan kuat indeks dipicu oleh anjloknya saham-saham unggulan sektor infrastruktur dan finance.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang