(Vibiznews – Forex) – Diawal perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (31/05), posisi dolar AS bergerak semakin lemah dari posisi pembukaannya di tengah sedang kuatnya perdagangan safe haven yang biasanya menguntungkan mata uang utama tersebut. Namun siang ini dolar tertekan oleh serangan dagang Presiden Trump ke negara Meksiko.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama melemah 0,05 persen di 98.09 setelah dibuka pada posisi 98.18. Perdagangan sebelumnya posisi dolar AS ditutup pada pada posisi 98.17.
Presiden AS Donald Trump berjanji untuk mengenakan tarif pada semua impor Meksiko. Ancaman ini ditambah dengan serangkaian data ekonomi yang mengecewakan dari Amerika Serikat semalam dan perang dagang China-AS yang lama, menawarkan taruhan pasar bahwa Federal Reserve AS dapat memangkas suku bunga tahun ini. Kondisi ini memperburuk laju dolar AS nantinya.
Tensi perdagangan safe haven terus bertambah merespon berita serangan ke Meksiko ini , dimanba memperbesar eskalasi ketegangan perang dagang AS-China yang masih terus bersambung. Selain itu juga imbal hasil obligasi yang anjlok memperkuat alasan untuk memburu safe haven.
Penggerak dolar AS selanjutnya pada hari ini terdapat banyak rilis data ekonomi dari kalender forex AS, data penghasilan pribadi diperkirakan akan naik menjadi 0,3% dari 0,1%, pengeluaran pribadi bisa melemah menjadi 0,2% dari 0,9% sebelumnya. Untuk data Chicago PMI mungkin menawarkan kekuatan bagi dolar jika dirilis sama dengan perkiraan. Namun data kepercayaan konsumen oleh UoM dapat memberikan pukulan bagi dolar.
Untuk pergerakan dolar selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center, indeks dolar diperkirakan akan turun menuju supportnya di 98.00 – 97.07. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik ke posisi resisten di posisi 98.27 – 99.00.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang