Bursa Asia 5 Juni Dominan Kuat Terbantu Lonjakan Bursa Wall Street

882

(Vibiznews – Index) Bursa Saham di Asia berhasil menguat pada perdagangan Rabu (05/06) mengikuti reli bursa Wall Street semalam.

Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,80% menjadi ditutup pada 20.776,10, dengan saham Fanuc melompat 2,99%. Indeks Topix juga naik 2,07% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 1.530,08.

Saham Softbank Group melonjak 3,02% setelah perusahaan mengumumkan Selasa bahwa pihaknya memperkirakan akan membukukan keuntungan 1,2 triliun yen (sekitar $ 11,1 miliar) dari penjualan saham di raksasa teknologi China, Alibaba.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,1% menjadi ditutup pada 2.069,11, dengan saham produsen mobil Hyundai Motor naik 1,44%.

Bursa Saham China Daratan mengakhiri hari perdagangan sebagian besar tidak berubah. Indeks Shanghai mendekati flat sekitar 2.861,42. Indeks Shenzhen naik sedikit menjadi sekitar 1,494.77.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,50% pada 26895.44, dengan saham pembuat peralatan telekomunikasi China ZTE yang terdaftar di Hong Kong melonjak sekitar 4%.

Indeks ASX 200 di Australia juga menambahkan 0,41% menjadi ditutup pada 6.358,50 karena mayoritas sektor naik. Subindex keuangan naik 1,19%, karena saham dari apa yang disebut Big Four Bank maju yaitu Australia and New Zealand Banking Group bertambah 0,9%, Commonwealth Bank of Australia naik 1,24%, Westpac melonjak 1,36% dan National Australia Bank naik 0,79%.

Ekonomi Australia tumbuh kurang dari yang diperkirakan pada kuartal pertama, menurut data pada hari Rabu. Produk domestik bruto tumbuh 0,4% dalam tiga bulan pertama yang berakhir Maret, sedikit lebih rendah dari kenaikan 0,5% yang diprediksi oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Data datang sehari setelah Reserve Bank of Australia memangkas suku bunga ke rekor terendah.

Semalam di Wall Street, bursa saham melonjak karena indeks utama semua naik lebih dari 2% masing-masing pada hari itu. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 512,40 poin, atau 2,1% menjadi 25.332,18. Indeks S&P 500 melonjak 2,1% menjadi 2.803,27 dan Indeks Nasdaq naik 2,7% menjadi 7.527,12. Indeks utama mengalami hari terbaik kedua mereka di 2019.

Pergerakan di Amerika Serikat terjadi setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral terbuka untuk melonggarkan kebijakan moneter untuk mendukung perekonomian.

Dia mengatakan bank sentral akan bertindak untuk mempertahankan ekspansi. Namun powel mencatat Fed tidak tahu bagaimana atau kapan masalah perdagangan global akan diselesaikan.

Komentar Powell datang di tengah meningkatnya ekspektasi untuk penurunan suku bunga Fed. Alat CME FedWatch menunjukkan sekitar 90% peluang penurunan suku bunga September. Harapan untuk penurunan suku bunga kedua pada bulan Desember juga di atas 80%.

Investor juga menyambut komentar yang dibuat oleh Kementerian Perdagangan China, yang mengatakan dalam sebuah postingan bahwa “perbedaan dan gesekan antara kedua belah pihak” harus ditangani melalui pembicaraan, menurut terjemahan Google. Pengamat pasar menganggap pernyataan itu sebagai tanda kemungkinan pelonggaran ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington setelah masing-masing negara menaikkan tarif barang-barang satu sama lain bernilai miliaran dolar pada bulan Mei. Namun pembicaraan perlu didasarkan pada saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan bertemu dengan Gubernur Bank Rakyat Tiongkok Yi Gang pada pertemuan para pemimpin keuangan G-20 akhir pekan ini di Jepang, Reuters melaporkan. Pertemuan itu akan menandai pertemuan tatap muka pertama antara kedua negara dalam hampir sebulan, menurut kantor berita.

Di depan perdagangan AS-Meksiko, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan pada hari Selasa bahwa ia mengharapkan kedua negara untuk menemukan landasan bersama dalam imigrasi dan perdagangan, meskipun Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada semua impor yang berasal dari Meksiko.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang akan dipengaruhi data ISM Non Manufacturing PMI AS bulan Mei, yang jika positif akan menguatkan bursa Wall Street dan sebaliknya. Namun jika ada sentimen baru terkait perdagangan AS-China dan AS-Meksiko juga akan mempengaruhi pergerakan bursa Wall Street dan mempengaruhi juga bursa Asia.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here