(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu Rabu (05/06), dolar AS gagal mempertahankan usaha reboundnya setelah komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengisyaratkan kemungkinan terjadi penurunan suku bunga Fed.
Indeks dolar yang sempat naik ke 97,34 pada sesi Eropa, turun kembali hingga jatuh ke 97,00 yang merupakan posisi terendah 1 bulan. Kemudian ditutup pada posisi 97,12 yang turun sekitar 0,1% dari penutupan sebelumnya.
Berpijak pada posisi defensif dolar ini membuat rival utama lainnya melaju kuat dan yang paling melambung yaitu yen Jepang, sempat naik ke posisi tinggi 5 bulan setelah kemudian ditutup melemah 0,06% dengan 1 unit dolar diambil 108,14 yen.
Terhadap Poundsterling Inggris, dolar turun 0,28% pada 1,2700, dengan sterling naik dari level terendah lima bulan ke posisi tinggi 1 pekan setelah Presiden AS Donald Trump menjanjikan kesepakatan pasca-Brexit dengan AS.
Demikian juga terhadap Aussie, dolar AS turun sekitar seperempat persen ke posisi terendah 1 bulan setelah bank sentral Australia memutuskan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Dolar AS turun 0,33% terhadap loonie Canada di 1,3393, dan turun 0,6% terhadap franc Swiss di 0,9919. Demikian juga turun 0,11% terhadap euro, diperdagangkan pada 1,1255.
Pergerakan dolar AS yang melemah dipengaruhi oleh komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam pidato pembukaan di konferensi Chicago Powell. Dia berjanji bank sentral akan mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS di tengah meningkatnya kekhawatiran ketegangan perdagangan global dapat memicu resesi.
Powell mengakui bahwa Fed tidak tahu bagaimana atau kapan dampak perang dagang akan diselesaikan merespon perkembangan terakhir yang melibatkan negosiasi perdagangan dan hal-hal lainnya.
Komentar awal Ketua Fed semalam menghasilkan optimisme tentang kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral Amerika. Ekspektasi penurunan suku bunga ini semakin kuat setelah hari sebelumnya Presiden Fed St. Louis James Bullard menyarankan penurunan suku bunga mungkin akan segera dilakukan sebagian karena meningkatnya ketegangan perdagangan global.
Melihat rilis data ekonomi semalam, Departemen Perdagangan melaporkan pesanan pabrik merosot 0,8% pada April setelah melonjak 1,3% pada bulan Maret. Namun data ini melebihi ekspektasi penurunan yang lebih lagi.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang


