(Vibiznews – Index) – Bursa saham Asia akhir pekan hari Jumat (14/06) ditutup beragam karena kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan berita utama yang terkait dengan perselisihan perdagangan AS dan China membuat investor berhati-hati. Ketegangan di Timur Tengah terjadi setelah AS menyalahkan Iran atas serangan di Teluk Oman dan mengatakan akan mempertahankan pasukannya.
Indeks Shanghai Composite China memangkas kenaikan awal dengan turun 28,77 poin atau 0,99 persen pada 2.881,97 sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,65 persen menjadi 27.118,35. Bursa tertekan mendapat tekanan juga dari buruknya rilis data produksi industri China.
Pasar saham Jepang naik, dipimpin oleh kenaikan saham-saham energi karena harga minyak melonjak. Indeks Nikkei naik 84,89 poin atau 0,40 persen menjadi 21.116,89, merupakan kenaikan mingguan 1,1 persen. Indeks diperkuat oleh saham unggulan seperti saham perusahaan minyak Inpex Corp naik 1,3 persen dan Japan Petroleum naik 1,5 persen.
Saham-saham bursa Seoul juga jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut karena investor tetap waspada terhadap perang dagang yang berlarut-larut antara Amerika Serikat dan Cina. Indeks Kospi turun 7,74 poin atau 0,37 persen menjadi 2.095,41.
Dikawasan Pasifik, pasar saham Australia berfluktuasi sebelum berakhir sedikit lebih tinggi dengan indeks ASX 200 naik tipis 11,60 poin atau 0,18 persen menjadi 6.554. Kekuatan indeks ditopang oleh lonjakan saham-saham tambang utama dan juga saham energy, namun saham perbankan utama melemah. Kenaikan indeks juga terjadi pada bursa saham New Zealand dengan indeks NZX 50 ditutup naik 0,11 persen menjadi 10.235,37.
Untuk perdagangan saham di bursa efek Jakarta menunjukkan penurunan indeks dengan IHSG turun 0,36 persen ke posisi 6250,26. Pelemahan indeks ditekan oleh anjloknya saham -saham unggulan seperti sektor properti dan aneka industri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang