Bursa Asia Awal Pekan Kuat Hadapi Tantangan Geopolitik

483

(Vibiznews – Index) – Pada penutupan bursa saham Asia awal pekan hari Senin (24/06), harga saham-saham naik cukup tinggi di tengah latar belakang meningkatnya perdagangan dan ketegangan geopolitik. Sementara harapan penurunan suku bunga Fed dan gencatan senjata perdagangan AS-Cina menawarkan beberapa dukungan, ketegangan di Timur Tengah membuat investor gelisah.

Bursa saham China berakhir sedikit lebih tinggi setelah kantor berita Xinhua  memberikan konfirmasi resmi pertama kehadiran Presiden XI Jinping pada pertemuan di Osaka minggu ini, di mana ia diperkirakan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump. Indeks Shanghai Composite naik 0,21 persen menjadi 3.008,15 sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup 0,14 persen lebih tinggi pada 28.513.

Pasar saham Jepang berfluktuasi sebelum berakhir dengan nada positif dengan indeks Nikkei naik 0,13 persen menjadi 21.285,99, namun saham-saham eksportir utama berakhir mixed yang dipengaruhi juga oleh penguatan yen seperti saham Tokyo Electron turun 1,7 persen dan TDK Corp merosot 0,8 persen sementara Sony naik 1,8 persen dan Honda Motor bertambah 0,7 persen.

Bursa saham Seoul ditutup lebih tinggi oleh dukungan kenaikan tinggi saham-saham perusahaan teknologi dan pembuat mobil. Indeks  Kospi berakhir sedikit lebih tinggi pada 2.126,33 dengan saham SK Hynix naik 1,5 persen dan Hyundai Motor naik 1,4 persen.

Pasar saham Australia berakhir sedikit lebih tinggi karena investor melihat ke depan untuk pertemuan puncak G20 minggu ini, indeks  ASX 200 naik 14,60 poin atau 0,22 persen menjadi 6.665,40  yang ditopang oleh kenaikan saham-saham tambang utama. Juga diperkuat saham  Westpac Banking Group, naik 0,4 persen setelah mengumumkan akan merombak skema bonus eksekutif. Tiga bank besar lainnya naik antara 0,3 persen dan 0,6 persen.

Saham Selandia Baru juga menguat, dengan indeks acuan  NZX 50 berakhir naik 61,02 poin atau 0,59 persen pada 10.388,31, dipimpin oleh kenaikan saham ebutuhan pokok konsumen dan saham sektor energi.

Indeks Straits Times di bursa saham Singapura turun 0,34 persen, alami profit taking setelah perdagangan selama empat sesi berturut-turut rally. Demikian juga saham di bursa Indonesia retreat dengan IHSG turun 0,43 persen, dengan tekanan datang dari anjloknya saham-saham sektor properti dan industri dasar.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here