(Vibiznews – Forex) – Diawal perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (02/07), posisi dolar AS bergerak negatif dan turun dari puncak tinggi sepekan yang sempat dicapai pada perdagangan sesi Asia. Anjloknya imbal hasil obligasi AS mendekati kisaran 2% memberatkan posisi dolar AS dan juga perdagangan aset resiko.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang bergerak lemah 0,06% dari penutupan sebelumnya ke posisi 96.78 setelah dibuka pada posisi 96.84 dan sempat terjun ke posisi terendah 96.73.
Antusias pasar perdagangan awal pekan merespon gencatan senjata yang dinyatakan pada pertemuan Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping dalam KTT G20 akhir pekan lalu menciut kembali dan timbul keraguan mengenai kembalinya upaya AS-China untuk menyelesaikan perang perdagangan mereka.
Sebagai informasi, Amerika Serikat dan China telah memberlakukan tarif hingga 25% untuk ratusan miliar dolar dari barang masing-masing dalam perselisihan tentang praktik perdagangan China yang telah berlangsung hampir setahun.
Kemarin seorang pejabat FOMC R.Clarida menegaskan kembali kasus untuk kebijakan moneter yang lebih longgar dalam waktu dekat tetap pada jalur, bahwa Komite akan mendukung kebijakan untuk mempertahankan ekspansi ekonomi, pasar tenaga kerja yang kuat dan stabilitas harga.
Pada perdagangan hari ini tidak ada rilis data ekonomi yang ditunggu, namun terdapat momentum 2 pejabat Fed berbicara di depan publik yaitu J. Williams dalam forum Outlook Ekonomi dan Kebijakan Global dan L.Mester dalam forum ekonomi Ekonomi di London.
Untuk perdagangan hari ini, analyst memperkirakan indeks dolar selanjutnya berpotensi alami pergerakan yang semakin lemah ke posisi support 96.35 – 95.84. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 97.05 – 97.78.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang