Mayoritas Bursa Asia Bergerak Lemah, ASX Untung Sendiri

759

(Vibiznews – Index) – Pada pertengahan perdagangan bursa saham Asia hari Rabu (03/07) banyak yang melemah  meskipun ada suntikan untung dari bursa Wall Street semalam. Kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global membebani sentimen investor.

Korea Selatan telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini karena ekspor yang lemah dan investasi yang lesu. Selain itu, keputusan pemerintah Jepang untuk membatasi ekspor bahan teknologi yang digunakan untuk memproduksi semikonduktor dan bahan panel display ke Korea Selatan membebani saham teknologi.

Melawan tren perdagangan yang sedang terjadi, pasar saham  Australia bergerak lebih tinggi. Dan untuk bursa saham yang paling merugi yaitu bursa saham Korea pasca sentimen diatas.

Pasar saham Australia naik mengikuti kenaikan moderat semalam di Wall Street dan rebound harga emas. Keuntungan dari saham pertambangan membantu mengimbangi kelemahan di sektor keuangan dan minyak. Indeks  ASX 200 menguat   40 poin atau 0,60 persen menjadi 6692.

Bursa saham Korea Selatan alami kerugian yang paling banyak dengan indeks Kopsi anjlok 0,97 persen oleh sentimen pemangkasan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Indeks juga mendapat tekanan paling besar dari anjloknya saham-saham teknologi oleh kebijakan Jepang.

Perdagangan saham Jepang alami pelemahan oleh anjloknya saham-saham eksportir utama pasca penguatan yen Jepang, sehingga indeks  Nikkei anjlok 0,78 persen. Di antara saham teknologi, saham Advantest jatuh hampir 4 persen dan Tokyo Electron lebih rendah hampir 1 persen. Saham eksportir utama yang turun seperti saham  Mitsubishi Electric menurun lebih dari 1 persen dan Canon turun 0,7 persen,

Bursa saham China alami tekanan lanjutan merespon laporan mengecewakan data pertumbuhan di sektor jasa China melambat ke level terendah empat bulan pada bulan Juni. Indeks komposit Shanghai turun 0,7% dan indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong tergelincir 0,18%.

Demikian juga terjadi pergerakan negatif oleh profit taking  di  bursa saham Indonesia dengan IHSG turun 0,54 persen ke 6350.27, dengan tekanan kuat dari anjloknya saham-saham sektor mining dan  aneka industri.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here