(Vibiznews – Index) – Pada penutupan bursa saham Asia hari Rabu (03/07), indeks bursa banyak yang ditutup merugi karena kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, membuat minat investor terhadap aset safe haven meningkat.
Sentimen yang mendasarinya kehati-hatian menjelang hari libur bursa Amerika karena peringatan Independence Day pada hari Kamis dan rilis data non farm payroll (NFP) periode bulan Juni pada hari Jumat.
Indeks Shanghai Composite China turun 28,68 poin atau 0,94 persen menjadi 3.015,26 dan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir sedikit lebih rendah pada 28.855,14 setelah data survei dari IHS Markit menunjukkan sektor swasta China meningkat secara marginal pada Juni meskipun terjadi kontraksi dalam data manufaktur.
Bursa saham Jepang anjlok karena yen yang lebih tinggi dan kerugian dalam saham China merusak sentimen. Indeks Nikkei turun 116,11 poin atau 0,53 persen menjadi 21.638,16 setelah menyentuh tertinggi dua bulan pada hari sebelumnya. Saham eksportir utama yang menekan indeks yaitu saham Honda Motor, Nissan dan Mazda turun sekitar 2 persen, terkena penguatan yen.
Perdagangan saham di bursa Seoul turun tajam setelah pemerintah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini, karena ekspor yang lemah dan investasi yang lesu. Indeks Kospi turun 26 poin atau 1,23 persen menjadi 2.096,02, dengan saham teknologi anjlok setelah pemerintah Jepang mengatakan akan membatasi ekspor bahan teknologi yang digunakan untuk memproduksi semikonduktor dan bahan panel display ke Korea Selatan.
Pergerakan sebaliknya terjadi di bursa saham Australia yang ditutup lebih tinggi sekalipun saham perbankan besar ambruk karena berita bahwa perusahaan bank dapat menghadapi kondisi pinjaman yang lebih ketat. Indeks ASX 200 naik 32,30 poin atau 0,49 persen menjadi berakhir pada 6.685,50, banyak diperkuat oleh kenaikan saham tambang.
Demikian juga terjadi keuntungan pada perdagangan saham bursa New Zealand setelah sepanjang sesi terjadi fluktuasi yang dominan, indeks acuan NZX 50 naik tipis 12,49 poin atau 0,12 persen menjadi 10.544,43.
Demikian juga terjadi pergerakan negatif pada bursa saham Indonesia dengan IHSG turun 0,35 persen ke 6362.62, dengan tekanan kuat dari anjloknya saham-saham sektor mining dan agri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang