(Vibiznews – Forex) – Ditengah perdagangan forex sesi Eropa awal pekan hari Senin (08/07), dolar AS dibuka lebih rendah dari posisi tertinggi 2 pekan yang dicapai pada akhir perdagangan pekan lalu kini bergerak retreat oleh lemahnya kembali imbal hasil obligasi AS meskipun masih diatas 2 persen.
Setelah yield trasury AS 10-tahun melompat naik dari posisi terendah sejak Agustus 2016 pasca kekuatan rils data NFP AS bulan Juni yang meningkat melebihi ekspektasi pasar, bergerak turun merespon cuitan Presiden Trump akhir pekan lalu yang menuduh kebijakan Fed membatasi apresiasi dolar AS.
Selain itu juga tertekan oleh pemberitaan media online di China yang menyampaikan baik Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping tidak ada yang mau mengalah dalam negoisasi demi kepentingan negara masing-masing. Disisi lain Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow telah mengkonfirmasi perwakilan penting dari Amerika Serikat dan China akan bertemu dalam minggu mendatang untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang bergerak melemah 0,07% dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.22 setelah dibuka pada posisi 96.23 dan sempat terjun ke posisi terendah 97.16. Pekan lalu dolar AS berhasil mencetak kenaikan mingguan setelah sebelumnya terancam melemah.
Untuk perdagangan hari ini, pasar masih dipengaruhi rilis data NFP pekan lalu, analyst vibiz research center memperkirakan posisi support berada di 96.82 – 95.80. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun menemui posisi resisten 97.60 – 98.25.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
