(Vibiznews – Index) – Kerugian perdagangan di bursa saham kawasan Asia terus berlanjut sejak awal perdagangan hingga penutupan pada hari Selasa (09/07) kecuali terhadap bursa saham Jepang yang naik moderat. Investor berhati-hati menjelang kesaksian dua hari Ketua Fed Jay Powell kepada Kongres pada hari Rabu dan Kamis, menunggu untuk melihat apakah akan cukup dovish setelah rilis NFP yang lebih kuat akhir pekan lalu.
Pasar saham Jepang menambah sedikit keuntungan bahkan ketika saham teknologi merosot setelah Rosenblatt Securities menurunkan peringkatnya pada saham Apple menjadi Sell dari Neutral. Indeks Nikkei naik 30,80 poin atau 0,14 persen menjadi 21.565,15, disupport oleh saham kuat seperti Fast Retailing, KDDI dan FamilyMart Uny, yang masing-masing naik 1,5 persen, 2,3 persen dan 4,1 persen.
Indeks Shanghai Composite China turun 5,13 poin atau 0,18 persen menjadi 2.928,23 karena investor cemas tentang kurangnya kejelasan dalam pembicaraan perdagangan AS-China. Demikian juga indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,76 persen menjadi 28.116,28.
Bursa saham Seoul melemah karena kekhawatiran ekonomi setelah seorang menteri Jepang mengesampingkan penarikan pembatasan ekspor teknologi tinggi Jepang ke Korea Selatan, mengatakan pembatasan tidak melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia. Indeks Kospi berakhir turun 12,14 poin atau 0,59 persen pada 2,052,03.
Pasar Australia berakhir sedikit lebih rendah, dengan anjloknya kembali saham perbankan meskipun regulator perbankan negara itu meningkatkan penyangga modal untuk bank dengan kurang dari yang semula diusulkan. Indeks acuan ASX 200 berakhir turun 6,50 poin menjadi 6.665,70.
Kerugian juga dialami oleh perdagangan bursa saham Selandia Baru oleh aksi profit taking hingga membuat indeks acuan NZX 50 turun 67,87 poin atau 0,64 persen menjadi 10.538,11.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang
