(Vibiznews – Index) – Bursa saham Eropa kembali mencetak kerugian pada perdagangan hari Selasa (09/07) setelah kerugian yang terjadi pada saham Apple menekan sektor teknologi secara global. Sementara itu, kehati-hatian terjadi menjelang kesaksian dua hari Ketua Fed Jay Powell kepada Kongres pada hari Rabu dan Kamis, menunggu untuk melihat apakah akan cukup dovish setelah rilis NFP yang lebih kuat akhir pekan lalu.
Indeks Pan Eropa Stoxx 600 turun 0,9 persen menjadi 386,58 setelah berakhir sebagian besar tidak berubah dengan bias negatif pada hari sebelumnya. Indeks DAX Jerman turun 1,3 persen, indeks CAC 40 Prancis menurun 0,6 persen dan FTSE 100 bergerak turun 0,2 persen.
Saham pemasok Apple Infineon dan STMicroelectronics turun lebih dari 1 persen setelah
Rosenblatt Securities menurunkan peringkat saham Apple Inc menjadi sell dari ‘netral. Saham perusahaan teknik Swiss ABB kehilangan 2,2 persen setelah mengumumkan perjanjian untuk menjual bisnis inverter surya ke perusahaan Italia Fimer SpA.
Saham pemberi pinjaman Nordik Danske Bank anjlok 3,4 persen setelah memangkas prediksi pendapatan 2019 untuk kedua kalinya, dengan alasan perdagangan yang lemah dan biaya yang lebih tinggi.
Saham Operator telekomunikasi Prancis, Orange, mengembalikan kerugian awal untuk berubah menjadi flat setelah pengadilan Prancis membebaskan CEO Stephane Richard dari kesalahan dalam pengadilan penipuan.
Saham Volkswagen merosot 1,2 persen setelah Komisi Sekuritas dan Bursa dalam pengajuan pengadilan pada hari Senin menjelaskan penundaan dalam mengambil tindakan terhadap perusahaan selama hampir dua tahun bahkan setelah pembuat mobil Jerman mengaku bersalah dalam skandal emisi diesel.
Saham pemberi pinjaman Deutsche Bank merosot 4,7 persen setelah merumahkan stafnya dari Sydney ke New York. Kemudian saham pemilik British Airways, IAG turun 1,3 persen setelah maskapai itu mendapat rekor denda lebih dari £183 juta karena insiden pencurian data.
Saham perusahaan pengiriman online Ocado melonjak 6,5 persen karena mempertahankan prospek optimis terlepas dari gangguan terkait Andover pada Februari. Demikian saham raksasa tembakau Imperial Brands turun 1,3 persen, sehari setelah mengumumkan perubahan kebijakan dividen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang