(Vibiznews – Forex) – Ditengah perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (11/07), dolar AS masih melemah sejak perdagangan awal sesi Asia pasca pidato Ketua Fed Jerome Powell dihadapan House Financial Services Panel semalam membangkitkan kembali harapan penurunan suku bunga Fed pada pertemuan bulanan mereka akhir Juli. Sentimen ini turut melemahkan imbal hasil obligasi AS.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang bergerak turun 0,20% dari penutupan sebelumnya ke posisi 96.89 setelah dibuka pada posisi 97.13 dan sempat mendaki ke posisi tinggi 96.83.
Dalam kesaksiannya dihadapan Kongres, Powell menyalahkan pada kondisi pelemahan global yang mengaburkan prospek ekonomi AS di tengah ketidakpastian tentang dampak dari konflik perdagangan administrasi Presiden Trump dengan China dan negara-negara lain.
Secara keseluruhan, komentarnya tentang melambatnya pertumbuhan ekonomi dengan latar belakang inflasi yang terus turun dan ketidakpastian yang meningkat konsisten dengan pemotongan tarif asuransi tahun ini.
Untuk penggerak sentimen selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti akan dirilis data inflasi yang ditunggu oleh The Fed sebagai salah satu indikator terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi. Untuk data CPI bulan Juni, pasar dan ekonomi memperkirakan data menurun. Dan jika dibawah ekspektasi maka dolar semakin tertekan, namun jika diatas ekspektasi maka dolar AS akan rebound.
Untuk perdagangan hingga malam nanti, analyst vibiz research center memperkirakan posisi support berada di 96.70 – 95.80. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki menemui posisi resisten 97.40 – 98.25.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang