(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu Jumat (12/07) dolar AS pulih dengan baik setelah penurunan awal sesi, terangkat oleh kenaikan tak terduga dalam data inflasi harga konsumen di bulan Juni. Namun data inflasi semalam tidak mampu membuat kemajuan yang signifikan, sehingga harapan penurunan suku bunga masih ada bulan ini.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya ditutup melemah 0,05% ke posisi 97.05 setelah sempat berada di posisi terendah 4 hari di 96.80 dan dibuka sebelumnya pada posisi 97.13. Perdagangan sebelumnya dolar anjlok parah oleh harapan penurunan suku bunga Fed meningkat.
Terhadap mata uang utama lainnya, dolar bernasib cukup baik terhadap euro dan yen Jepang. Terhadap euro, dolar pulih ke $ 1,1256 dari level terendah awal di $ 1,1287, demikian terhadap terhadap Yen menguat dari level rendah 107,86 yen menjadi 108,53 sebelum turun ke 108,46.
Dolar turun 0,16% pada 1,2522 terhadap pound sterling, melemah dari ketinggian awal 1,2489. Demikian juga terhadap Aussie turun 0,22% pada 0,6974, dan terhadap loonie Canada turun 0,13% pada 1,3065.
Pulihnya dolar merespon laporan Departemen Tenaga Kerja pada kenaikan tak terduga dalam harga konsumen AS pada bulan Juni. Inflasi naik tipis 0,1 persen pada bulan Juni, menyamai sedikit kenaikan yang terlihat pada Mei. Untuk inflasi inti naik 0,3 persen pada Juni setelah naik 0,1 persen selama empat bulan berturut-turut.
Laporan berikutnya dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS secara tak terduga turun di minggu yang berakhir 6 Juli. Klaim pengangguran turun menjadi 209.000, turun 13.000 dari posisi minggu sebelumnya 222.000.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang