(Vibiznews – Index) – Bursa saham Eropa awal pekan datar sedikit lebih rendah dan nyaris flat pada perdagangan hari Senin (15/07) setelah pemerintah China melaporkan ekonomi China berkembang pada laju paling lambat dalam 27 tahun pada kuartal kedua, menekankan perlunya langkah-langkah untuk merangsang konsumsi dan investasi domestik di tengah meningkatnya sengketa perdagangan dengan AS.
Pertumbuhan Tahunan Ekonomi China Terburuk Dalam 27 Tahunhttps://t.co/Sjb9vjbJtR#china #tiongkok #ekonomi #amerika #tradewar pic.twitter.com/Rn14MEn6La
— vibiznews.com (@vibiznews) July 15, 2019
Namun pemerintah juga melaporkan produksi industri bulan Juni dan data penjualan ritel serta data investasi aset tetap menunjukkan tanda-tanda perbaikan, dengan dirilis meningkat dari periode sebelumnya dan juga ekspektasi.
Indeks Pan Eropa Stoxx 600 hampir tidak berubah di 386,82 setelah naik tipis pada hari Jumat. Indeks DAX Jerman naik 0,2 persen, sedangkan indeks CAC 40 Prancis turun 0,1 persen dan FTSE 100 AS menurun 0,2 persen.
Saham Anheuser-Busch InBev turun 1,7 persen setelah perusahaan mengatakan pada hari Jumat pihaknya tidak akan melanjutkan dengan IPO unit Asia Pasifik-nya, Budweiser Brewing Company APAC Ltd. di Hong Kong Stock Exchange. Saham LafargeHolcim sedikit lebih tinggi setelah setuju untuk membeli produsen pracetak Rumania Somaco dari ORESA.
Saham penambang bergerak lebih tinggi sebagai respon pelonggaran larangan ekspor oleh AS ke penyedia teknologi komunikasi China, Huawei dan dimulainya kembali pembicaraan perdagangan China-AS yang mendorong naiknya harga komoditas. Seperti saham Anglo American naik 1,2 persen, Antofagasta melonjak 4,3 persen dan Glencore menambahkan 1 persen.
Saham Sports Direct International merosot 10,5 persen setelah perusahaan pengecer pakaian olah raga tersebut menunda rilis laporan keuangannya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang