(Vibiznews – Forex) – Ditengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (16/07), dolar AS bergerak bullish untuk hari kedua berturut di tengah anjloknya perdagangan bursa saham dan lemahnya fundamental dari beberapa rival utama. Selain itu juga kekuatan dolar AS di topang oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang bergerak naik 0,17 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.10 setelah dibuka pada posisi 96.95 dan sempat berada di posisi rendah 96.92.
Poundsterling sedang terpukul oleh data klaim pengangguran Inggris yang meningkat sehingga terhadap dolar AS anjlok 0,45% ke posisi 1.2458. Euro bergerak lemah dengan penurunan 0,17% ke posisi 1.1237, tertekan oleh buruknya data sentimen ekonomi ZEW terhadap Jerman.
Kurs aussie yang sempat naik ke posisi tertinggi 1-1/2 minggu terhadap dolar AS, sedang retreat dengan penurunan 0,14% ke posisi 0.7029 tertekan oleh menguatnya imbal hasil obligasi AS dan merespon risalah RBA yang dovish tentang penurunan suku bunga lanjutan.
Demikian terhadap yen Jepang, dolar AS menguat dengan kenaikan 0,03% ke posisi 107.93 di tengah kenaikan imbal hasil obligasi AS meskipun perdagangan saham sedang alami pelemahan.
Pada sesi Amerika pasar masih akan mencermati rilis data produksi industri dan data penjualan sektor ritel Amerika Serikat yang diperkirakan menunjukkan data yang lebih rendah dari periode sebelumnya.
Untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center, indeks dolar diperkirakan bergerak naik ke posisi resisten 97.32 – 98.25. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun menemui posisi support berada di 96.76 – 96.60.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



