(Vibiznews – Index) – Pada penutupan perdagangan bursa saham Asia hari Rabu (17/07) kebanyakan indeks utama turun mengikuti trend bursa AS sebelumnya yang jatuh dari rekor tertinggi oleh sentimen laporan laba campuran dan komentar terakhir Presiden Donald Trump tentang perang perdagangan AS-China yang sedang berlangsung.
Bursa saham China sedikit lebih rendah oleh komentar Trump yang mengatakan negoisasi masih panjang. Indeks Shanghai Composite turun 5,92 poin atau 0,20 persen menjadi 2.931,69 sementara indeks Hang Seng di bursa Hong Kong berakhir turun 26,45 poin menjadi 28.593,17.
Perdagangan saham Jepang berakhir lebih rendah karena anjloknya saham teknologi mengikuti rekan-rekan mereka di bursa Wall Street, mengimbangi kenaikan di sektor keuangan. Indeks Nikkei berakhir turun 66,07 poin atau 0,31 persen pada 21.469,18 dengan anjloknya saham teknologi cukup signifikan seperti saham TDK Corp dan Taiyo Yuden meluncur hingga 2 persen lebih.
Bursa saham Seoul turun tajam karena komentar Trump diatas sehingga indeks Kospi turun 18,95 poin atau 0,91 persen menjadi 2.072,92 jelang keputusan suku bunga Bank Korea pada Kamis. Saham unggulan teknologi seperti saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing berakhir turun 1,7 persen 2 persen.
Pergerakan positif terjadi pada perdagangan saham Australia setelah BHP Group, penambang terbesar di dunia, melaporkan rebound dalam output bijih besi untuk kuartal keempat. Indeks acuan ASX 200 naik 32,30 poin atau 0,49 persen menjadi 6.673,30. Demikian juga di bursa New Zealand, alami kenaikan tipis 0,04%.
Penurunan indeks juga terjadi di bursa Asia lainnya seperti di Singapura, indeks Straits Times Singapura diperdagangkan datar setelah rilis data ekonomi menunjukkan ekspor negara itu turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni. Demikian juga dengan perdagangan bursa saham Jakarta, IHSG turun 0,11%.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang