(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu Jumat (26/07) dolar berhasil cetak penguatan melewati pergerakan yang turun naik terhadap beberapa rivalnya. Diantara rival dolar AS hanya kurs euro uang ditutup sedikit lebih kuat memangkas kerugian pasca pengumuman ECB.
Lihat: ECB Pertahankan Suku Bunga, Sinyalkan Pemangkasan
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya ditutup menguat 0,08% ke posisi 97.81 setelah sempat turun di posisi 97.50 dan kemudian naik ke posisi tinggi pada posisi 97.38.
Peluang pelonggaran moneter agresif oleh Federal Reserve minggu depan mungkin telah memudar setelah Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Perdagangan mengeluarkan data yang cukup tinggi tentang klaim pengangguran dan pesanan barang tahan lama.
Data klaim pengangguran awal turun menjadi 206.000 minggu lalu, turun 10.000 dari tingkat minggu sebelumnya 216.000. Penurunan mengejutkan para ekonom, yang mengharapkan klaim pengangguran naik menjadi 219.000. Demikian juga pesanan barang tahan lama melonjak sebesar 2% pada bulan Juni setelah jatuh 2,3% pada bulan Mei.
Euro, yang melemah ke level terendah 1,1104 setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan penurunan suku bunga dan mengatakan lebih banyak stimulus akan diperlukan untuk mendukung pertumbuhan, naik menjadi $1,1189 dan ditutup naik 0,08% pada $ 1,1147.
Poundsterling Inggris turun 0,26% pada $ 1,2451, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya $ 1,2483 dan jatuh dari posisi tertinggi $ 1,2518. Pengecer Inggris melaporkan penurunan penjualan untuk bulan ketiga berturut-turut pada bulan Juli, menandai periode penurunan terpanjang sejak 2011.
Terhadap loonie Canada, dolar AS naik 0,13% pada 1,3159 dan terhadap franc Swiss, naik 0,63% dengan posisi akhir pair USDCHF di 0,9910. Demikian terhadap Aussie, dolar naik 0,36% pada posisi 0,6952.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang