(Vibiznews – Economy & Business) Tingkat inflasi tahunan Indonesia meningkat pada bulan Juli, dibandingkan dengan ekspektasi pasar, tetapi tetap dalam kisaran target Bank Indonesia, demikian data dari biro pusat statistik (BPS) Indonesia pada hari Kamis (01/08).
Tingkat inflasi Juli adalah 3,32 persen dalam setahun, dibandingkan dengan 3,27 persen yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters. Tingkat pada bulan Juni adalah 3,28 persen.
Bank Indonesia menargetkan untuk mempertahankan inflasi dalam kisaran target 2,5 persen hingga 4,5 persen untuk 2019.
Kepala BPS Suhariyanto menggambarkan tingkat Juli masih di bawah kendali, mencerminkan harga normal setelah bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri.
BPS menyatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,80 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,14 persen; kelompok sandang sebesar 0,70 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,92 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen.
Secara bulanan, harga konsumen naik 0,31 persen.
Sedangkan tingkat inflasi inti tahunan, yang mengurangi harga pangan yang dikendalikan pemerintah dan volatile, menurun menjadi 3,18 persen pada Juli dari 3,25 persen pada Juni, dekat dengan perkiraan jajak pendapat 3,17 persen.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting