Kerugian Bursa Amerika Berlanjut Karena Serangan Trump ke China

796

(Vibiznews – Index) – Kerugian perdagangan saham di Bursa Amerika masih terus berlanjut hingga penutupan sesi beberapa saat lalu Jumat (02/08) setelah perdagangan sebelumnya dikecewakan oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powel. Kerugian kali ini dipicu oleh cuitan Presiden AS Donald Trump dalam akun twitternya.

Indeks utama bursa sempat rebound awal sesi hingga bergerak kuat secara signifikan meninggalkan level terburuknya, namun segera berbalik arah sangat tajam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 10 persen pada sisa impor Cina senilai $300 miliar.

Indeks Dow Jones melonjak lebih dari 300 poin dalam perdagangan awal sesi tetapi kemudian ditutup turun 280,85 poin atau 1,1 persen menjadi 26.583,42. Indeks Nasdaq yang sarat dengan saham teknologi juga turun 64,30 poin atau 0,8 persen menjadi 8,111.12 dan indeks S&P 500 merosot 26,82 poin atau 0,9 persen menjadi 2.953,56.

Indeks bursa utama yang memperpanjang penurunan curam  di  sesi sebelumnya, mengakhiri hari di level penutupan terburuk dalam sebulan. Sentimen negatif pasar datang setelah merespon pengumuman Trump mengenakan tarif baru pada barang-barang Cina dalam serangkaian postingan di Twitter.

Trump mengungkapkan rencana itu tak lama setelah Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyelesaikan putaran terakhir pembicaraan perdagangan di Shanghai.

Secara sektoral, saham energi alami pelemahan substansial dengan bergerak melemah tajam seiring harga minyak mentah, karenanya Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Natural Gas Index masing-masing turun 5,5 persen dan 4,9 persen.

Kelemahan signifikan juga muncul di antara saham-saham perbankan, seperti tercermin oleh penurunan 3,7 persen oleh KBW Bank Index. Saham baja, transportasi, semikonduktor dan jaringan juga berada di bawah tekanan jual yang cukup besar selama sesi berlangsung.

Di sisi lain, saham emas melawan tren turun, mendorong Indeks Bugs NYSE Arca naik sebesar 5,2 persen. Kekuatan di sektor ini datang ketika harga logam mulia menguat dalam perdagangan komoditas.

Saham telah rally pada awal sesi karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari yang diharapkan membangkitkan harapan investor untuk penurunan suku bunga di masa depan.

Institute for Supply Management merilis laporan yang secara tak terduga menunjukkan perlambatan berkelanjutan dalam laju pertumbuhan aktivitas manufaktur A.S. di bulan Juli. Indeks  turun ke 51.2 di Juli setelah merosot ke 51.7 di Juni.  Dengan penurunan berkelanjutan, indeks manajer pembelian turun ke level terendah sejak mencapai 49,6 pada Agustus 2016.

Sebuah laporan terpisah dari Departemen Perdagangan menunjukkan pengeluaran konstruksi AS turun 1,3 persen menjadi Juni setelah turun 0,5 persen pada Mei. Rilis data ini menyalakan kembali optimisme tentang penurunan suku bunga di masa depan yang sempat dihancurkan oleh komentar  Ketua Federal Reserve Jerome Powell saat press conference.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here