(Vibiznews – Economy & Business) Pertumbuhan pekerjaan AS melambat pada bulan Juli dan upah meningkat secara moderat, seiring meningkatnya ketegangan perdagangan AS dan China, yang dapat memberikan amunisi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lagi bulan depan.
Laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja yang diawasi ketat pada hari Jumat datang sehari setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 10% tambahan pada $ 300 miliar impor China mulai 1 September.
Bank sentral AS pada hari Rabu memangkas suku bunga jangka pendek untuk pertama kalinya sejak 2008. Ketua Fed Jerome Powell menggambarkan pelonggaran kebijakan moneter 25-basis-poin yang diantisipasi sebagai jaminan terhadap risiko penurunan pada ekspansi ekonomi 10 tahun, yang terpanjang dalam sejarah, dari ketegangan perdagangan dan perlambatan pertumbuhan global.
Nonfarm payrolls meningkat sebanyak 164.000 pekerjaan bulan lalu, yang berarti menciptakan 41.000 lebih sedikit pekerjaan pada Mei dan Juni daripada yang dilaporkan sebelumnya. Keuntungan pekerjaan Juli sejalan dengan ekspektasi para ekonom. Rata-rata kerja mingguan turun ke level terendah dalam hampir dua tahun.
Sebelum rilis laporan ketenagakerjaan, fed futures menyiratkan pedagang melihat kemungkinan 96% dari pemotongan suku bunga Fed lagi bulan depan, menurut alat FedWatch CME Group.
Perang perdagangan AS-China mengambil korban pada manufaktur, dengan produksi menurun selama dua kuartal berturut-turut. Investasi bisnis juga terpukul, mengalami kontraksi pada kuartal kedua untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun dan berkontribusi untuk menahan ekonomi ke tingkat pertumbuhan tahunan 2,1%. Ekonomi tumbuh pada kecepatan 3,1% pada kuartal pertama.
Penggajian bulan Juli menandai perlambatan lebih lanjut dalam pertumbuhan pekerjaan dari rata-rata 223.000 per bulan pada tahun 2018. Para ekonom mengatakan tidak jelas apakah hilangnya momentum dalam perekrutan adalah karena surutnya permintaan tenaga kerja atau kekurangan pekerja yang berkualitas.
Namun laju pertumbuhan pekerjaan masih jauh di atas sekitar 100.000 yang dibutuhkan per bulan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia kerja. Tingkat pengangguran tidak berubah pada 3,7% pada bulan Juli.
Meskipun tingkat pengangguran terendah dalam hampir 50 tahun, pertumbuhan upah tetap moderat, berkontribusi terhadap lingkungan inflasi yang jinak, yang dapat mendukung penurunan suku bunga lagi bulan depan. Inflasi telah menggarisbawahi target 2% The Fed tahun ini, naik 1,6% pada basis tahun ke tahun di bulan Juni setelah naik 1,5% di bulan Mei.
Penghasilan per jam rata-rata naik 8 sen, atau 0,3% pada Juli, setelah kenaikan yang sama pada Juni. Itu mengangkat kenaikan tahunan upah menjadi 3,2% di Juli dari 3,1% di Juni.
Tren kenaikan upah telah melambat dari akhir 2018 ketika upah naik pada tingkat tercepat dalam satu dekade.
Bahkan dengan turunnya pekerjaan dan kenaikan upah, pasar tenaga kerja mendukung ekonomi karena stimulus dari paket pemotongan pajak $ 1,5 triliun tahun lalu memudar. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga terlihat di sekitar tingkat 1,5%.
Penggajian konstruksi meningkat 4.000 pekerjaan setelah naik 18.000 pekerjaan pada Juni. Pekerjaan manufaktur naik 16.000 pekerjaan setelah meningkat 12.000 pada bulan Juni. Keuntungan pekerjaan manufaktur yang kuat bertentangan dengan aktivitas yang melemah di sektor ini. Sebuah survei pada hari Kamis menunjukkan lapangan kerja manufaktur mencapai level terendah sejak November 2016 pada bulan Juli.
Sektor ini, yang menyumbang lebih dari 12% ekonomi AS, sedang terpincang-pincang oleh ketegangan perdagangan, melemahkan pertumbuhan global, terkonsentrasi di industri otomotif dan masalah desain di raksasa kedirgantaraan Boeing. Pekerja pabrik melakukan lebih sedikit jam kerja bulan lalu.
Pekerja mingguan manufaktur turun 0,3 jam menjadi 40,4 jam, terendah sejak November 2011. Itu berkontribusi terhadap rata-rata minggu kerja keseluruhan turun menjadi 34,3 jam, paling sedikit sejak September 2017, dari 34,4 jam pada Juni.
Pekerjaan pemerintah meningkat sebesar 16.000 pekerjaan pada bulan Juli, menambah keuntungan bulan Juni sebesar 14.000.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
