(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham Asia diperdagangkan lebih rendah pada hari Selasa (06/08) pagi seiring meningkatnya ketegangan perang perdagangan AS-China setelah Beijing mengonfirmasikan penangguhan pembelian produk pertanian sebagai balasan terhadap tarif baru Amerika.
Presiden Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa AS mengenakan tarif 10% untuk barang Cina senilai $ 300 miliar mulai 1 September. Kemudian China membalasnya dengan mengarahkan perusahaan-perusahaan Cina berhenti membeli produk pertanian Amerika dan juga akan tidak mengesampingkan tarif atas barang-barang pertanian yang baru dibeli setelah 3 Agustus.
Saham-saham di bursa Cina daratan tergelincir pada awal perdagangan dengan komposit Shanghai turun 1,63%, sedangkan komponen Shenzhen turun 1,97% dan komposit Shenzhen turun 2,037%. Di bursa saham Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok paling parah dengan turun 2,19%.
Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 1,76% pada perdagangan sesi Asia yang masih terpukul oleh anjloknya saham-saham eksportir utama pasca penguatan yen terhadap dolar AS. Perdagangan sebelumnya melemah tajam hingga menyentuh level terendah dua bulan. Saham Panasonic anjlok lebih dari 3 persen, sementara Mitsubishi Electric dan Sony menurun hampir 3 persen dan Canon kehilangan hampir 2 persen.
Dikawasan pasifik bursa saham Australia dan New Zealand juga anjlok parah, dengan indeks ASX 200 Australia tergelincir 2,3% dengan saham-saham penambang dan perbankan besar menjadi top loosernya. Demikian di Selandia Baru, indeks NZX50 anjlok 200 poin lebih atau 1,8% dengan saham besar seperti saham a2 Milk Company tertekan.
Di tempat lain di Asia, bursa saham Korea Selatan masih anjlok parah dengan indeks Kospi turun 1,34 %. Demikian juga dengan perdagangan saham Singapura anjlok hingga 1,26% persen dan bursa saham Indonesia turun lebih dari 1,66 persen. Indeks MSCI Asia ex-Jepang turun 1,75%.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang



