(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham di bursa Asia sebagian besar dibuka dan bergerak lemah pada hari Rabu (07/08) meskipun terjadi rebound kuat di bursa Wall Street semalam. Namun demikian, investor berhati-hati setelah People’s Bank of China menetapkan referensi titik tengah resmi harian untuk yuan pada level yang sedikit lebih lemah dari yang diharapkan.
Bank Rakyat China (PBOC) menetapkan referensi titik tengah resmi untuk yuan pada 6,9996 per dolar, yang sedikit lebih lemah dari yang diperkirakan pasar.Kini terpantau Yuan melemah terhadap dolar AS dengan turun sebesar 0,42% ke posisi 7.0814, masih dalam posisi pelemahan dalam lebih dari 1 dekade. Anjloknya kembali Yuan ini membangkitkan kembali sentimen perdagangan safe haven.
Namun bursa saham China Daratan yang rebound di awal perdagangan, kini indeks Komposit Shanghai melemah kembali dengan turun 0,01 persen dari perdagangan sebelumnya. Di Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok cukup signifikan dengan penurunan 0,24%.
Sementara itu perdagangan saham di bursa Jepang masih lemah oleh banyak anjloknya saham-saham eksportir utama melemah pasca penguatan yen terhadap dollar AS. Indeks Nikkei 225 anjlok 0,40 %, dengan indeks kelas berat dan pembuat robot Fanuc merosot 1,34%.
Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi masih berada dalam zona merah setelah 5 hari berturut anjlok parah dengan harga saham Samsung Electronics masih berada di zona merah.
Dikawasan pasifik, bursa saham Australia dan New Zealand rebound kuat imbas penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Bank sentral New Zealand. Indeks ASX 200 menguat 0,75% sedangkan indeks NZX menguat 1,45%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang sebagian besar datar.
Di tempat lain di Asia, bursa saham Singapura menguat hingga naik 0,14% dan bursa saham Indonesia menguat signifikan dengan kenaikan 1,46 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang