(Vibiznews – Forex) – Diawal perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (09/08), dolar AS retreat dari kenaikan moderat 3 hari berturut sebelumnya dalam indeks dan anjlok terhadap beberapa rival utamanya. Lemahnya kekuatan dolar AS yaitu meningkatnya kembali permintaan obligasi hingga membuat imbal hasil terpantau melemah.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS perdagangan sebelumnya sempat rebound ke posisi atas 1,80% merespon kondisi pasar yang kondusif pasca data ekspor China yang lumayan dan juga nilai kurs acuan yang ditetapkan Bank Rakyat China untuk Yuan. Kini imbal hasil obligasi AS turun ke posisi 1,71%.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang melemah 0,04 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.60 setelah dibuka pada posisi 97.67 yang juga posisi tertingginya. Secara mingguan posisi dolar siap mencetak pelemahan mingguan pertama setelah 3 pekan bullish.
Terhadap rival utamanya, dolar AS hanya menguat kepada poundsterling dikarenakan rilis data ekonomi makro Inggris yang penting menunjukkan pesimisme pasar terhadap kondisi ekonomi Inggris, apalagi akan menghadapi Brexit keras tahun ini.
Sementara itu, tidak ada berita terbaru dari front perdagangan AS-China, selain dari rencana pertemuan kedua belah pihak pada bulan September yang diagendakan pemerintah AS.
Secara teknikal untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan turun ke posisi support di 97.43 – 96.82. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke posisi resisten 97.90 – 98.85.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang