Jokowi: Globalisasi Mengalami Pendalaman; Ekspansi “from Local to Global”

698

(Vibiznews – Economy and Business) – Dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI, Presiden Joko Widodo di awal pidatonya menunjukkan bahwa saat ini kita sedang berada dalam dunia baru yang jauh berbeda dibandingkan era sebelumnya. Globalisasi disebutkannya terus mengalami pendalaman.

“Saat ini kita berada dalam dunia baru, dunia yang jauh berbeda dibanding era sebelumnya. Globalisasi terus mengalami pendalaman yang semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid ke 4. Persaingan semakin tajam dan perang dagang semakin memanas.

“Antar negara berebut investasi, antar negara berebut teknologi, berebut pasar, dan berebut orang-orang pintar. Antar negara memperebutkan talenta-talenta hebat yang bisa membawa kemajuan bagi negaranya,” tambah Jokowi.

Jokowi selanjutnya memberikan penekanan dengan memasukkan istilah “disrupsi” dalam pidatonya. Ini menunjukkan tentang gencarnya perubahan yang menggeser kemapanan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peluang-peluang baru.

“Dunia tidak semata sedang berubah tetapi sedang terdisrupsi. Di era disrupsi ini kemapanan bisa runtuh, ketidakmungkinan bisa terjadi. Jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang. Tetapi juga makin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan. Ada profesi yang hilang, tetapi juga ada profesi baru yang bermunculan,” terang Jokowi dalam pidatonya.

Ditambahkan lagi, “Ada pola bisnis lama yang tiba-tiba usang dan muncul pola bisnis baru yang gemilang dan mengagumkan. Ada keterampilan mapan yang tiba-tiba tidak relevan dan ada keterampilan baru yang meledak yang dibutuhkan.”

Jokowi dalam pidatonya melihat secara tajam arus komunikasi dan interaksi. Semua menjadi semakin mudah dan terbuka. Ini harus dimanfaatkan dan sekaligus harus diwaspadai. Ada sejumlah ancaman yang perlu karenanya diwaspadai dengan keterbukaan informasi ini.

“Pengetahuan dan pengalaman yang positif jauh lebih mudah sekarang ini kita peroleh. Tetapi kemudahan arus komunikasi dan interaksi juga membawa ancaman: ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa kita.

Untuk memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka di era disrupsi ini, Presiden Jokowi mendorong untuk para pelaku pasar dan bisnis untuk juga berani berekspansi ke pasar luar negeri, menjadi “pemain kelas dunia”. Ditekankannya untuk bergerak “from local to global”.

“Kita harus berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri. Produk-produk kita harus mampu membanjiri pasar regional dan global, itu yang harus kita wujudkan. Pengusaha-pengusaha dan BUMN-BUMN kita harus berani menjadi pemain kelas dunia. Itu yang harus kita lakukan. Talenta-talenta kita harus memiliki reputasi yang diperhitungkan di dunia internasional itu yang harus kita siapkan. Sekali lagi kita harus semakin ekspansif, from local to global,” pidato Jokowi yang disampaikan dengan semangat.

Presiden Joko Widodo kemudian memandang bahwa waktu yang paling tepat untuk berbenah, memperbaiki, dan maju bersama adalah sekarang, saat kita sedang berada di puncak “bonus demografi”.  Ini pada gilirannya akan membawa kepada bonus “lompatan kemajuan”.

Presiden menyatakan: “Jika kita, kita semua, segera serius berbenah bersama, saya yakin kita akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan. Momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi. Jika kita lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan cara-cara baru maka saya yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan.”

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here