Bursa Asia Awal Pekan Menguat; Bursa China dan Hong Kong Melonjak

1041
indeks hang seng

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia naik pada hari Senin (19/08) karena imbal hasil obligasi AS melambung lebih tinggi setelah jatuh pekan lalu.

Bursa Saham di China daratan memimpin kenaikan, dengan indeks Shanghai menambahkan 2,1% menjadi 2.883,10 dan indeks Shenzhen juga naik 3,05% menjadi 1.571,97.

Pada hari Sabtu, People’s Bank of China mengatakan akan meningkatkan mekanisme yang digunakan untuk menetapkan suku bunga dasar pinjaman mulai bulan ini, yang memungkinkannya untuk menggunakan metode reformasi berbasis pasar untuk membantu menurunkan suku bunga kredit riil. Hal tersebut terjadi saat Beijing berupaya menopang ekonomi yang melambat yang telah dilanda perang dagang yang sedang berlangsung dengan Washington.

Indeks Hang Seng Hong Kong juga melonjak 2,17% pada 26291.84, dengan saham perusahaan asuransi jiwa AIA melonjak 3,22%.

Saham maskapai penerbangan Cathay Pacific naik 1,32%, menyusul pengunduran diri CEO-nya Jumat lalu. Perusahaan telah berada di bawah tekanan politik dari Beijing setelah penemuan bahwa dua pilotnya terlibat dalam protes yang sedang berlangsung di Hong Kong yang telah mengguncang kota selama berminggu-minggu.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,71% menjadi ditutup pada 20.563,16 karena saham operator toko Family Family melonjak 8,73%, sementara Topix menambahkan 0,61% untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 1.494,33.

Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,66% menjadi ditutup pada 1.939,90.

Indeks ASX 200 di Australia juga naik 0,97% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 6.467,40.

Imbal hasil Treasury rebound pada Jumat lalu, menyentuh level tertinggi setelah laporan bahwa Jerman akan meningkatkan belanja dengan menerbitkan lebih banyak utang.

Hasil pada obligasi Treasury 10-tahun patokan terakhir pada 1,5792%, sedangkan tingkat pada obligasi Treasury 30-tahun berada di 2,0641%.

Pasar obligasi memberikan sinyal Rabu lalu yang ditafsirkan sebagai tanda resesi, karena imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun sempat menembus di bawah kurs untuk 2 tahun. Imbal hasil Treasury 30-tahun AS turun ke rekor terendah Kamis lalu, sementara imbal hasil pada obligasi 10-tahun turun ke level terendah tiga tahun, karena investor mencari aset safe-haven.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan bursa Asia selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang akan mencermati sentimen seputar perdangan AS-China, yang jika memunculkan sentimen positif akan mengangkat bursa dan sebaliknya.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here