(Vibiznews – Index) – Setelah mencetak keuntungan cukup tinggi selama 3 hari perdagangan berturut, serangan profit taking menyerang bursa saham Amerika yang ditutup beberapa saat lalu Rabu (21/08) hingga semua indeks utama saham masuk kedalam zona merah.
Secara teknikal perdagangan saham berfluktuasi sepanjang sesu sebelum kemudian di bawah tekanan pada sore hari. Indeks utama meluncur lebih kuat ke wilayah negatif, sebagian mengimbangi pergerakan ke atas yang kuat terlihat pada dua sesi sebelumnya.
Indeks Dow Jones merosot 173,35 poin atau 0,7 persen menjadi 25.962,44, indeks Nasdaq turun 54,25 poin atau 0,7 persen menjadi 7.948,56 dan indeks S&P 500 merosot 23,14 poin atau 0,8 persen menjadi 2.900,51.
Profit taking yang menekan saham di Wall Street terjadi setelah imbal hasil obligasi AS kembali bergerak lemah setelah rebound terlihat pada hari Senin dan Jumat, yang kembali membangkitkan kepanikan pasar akan pertumbuhan ekonomi global. Investor juga menyatakan beberapa ketidakpastian menjelang rilis risalah pertemuan akhir Juli Federal Reserve pada hari Rabu.
Dalam cuitan twitternya, Presiden Donald Trump menyebutkan “The Fed Rate, selama periode waktu yang cukup singkat, harus dikurangi setidaknya 100 basis poin, dengan mungkin beberapa pelonggaran kuantitatif juga,”. Dia menambahkan, “Jika itu terjadi, Ekonomi kita akan menjadi lebih baik, dan Ekonomi Dunia akan sangat dan cepat ditingkatkan – baik untuk semua orang!”
Sentimen negatif juga datang dari komentar Presiden AS Trump sekali lagi yang mengancam akan mengenakan tarif pada impor mobil Eropa.
Meliha pergerakan secara sektoral, saham-saham perbankan menunjukkan pergerakan signifikan ke sisi negatif selama sesi perdagangan, menyeret Indeks Bank KBW turun 1,7 persen. Indeks mundur setelah bergerak tajam lebih tinggi selama dua sesi sebelumnya.
Kelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham bahan kimia, seperti tercermin dari kerugian 1,4 persen yang diposting oleh Indeks Sektor Kimia S&P. Saham bioteknologi, gas alam dan layanan minyak juga mengalami pelemahan yang signifikan, bergerak lebih rendah seiring dengan sebagian besar sektor utama lainnya. Namun saham-saham emas bergerak sebaliknya dengan NYSE Arca Gold Bugs Index naik 3 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang