(Vibiznews – Index) – Pergerakan kuat bursa saham Amerika yang didapat dari perdagangan awal pekan berhenti pada akhir perdagangan sesi Selasa yang berakhir beberapa saat lalu Rabu (28/08), indeks utama bursa sedikit di zona merah oleh respon investor terhadap berita klarifikasi China yang memanaskan kembali perang dagang.
Presiden Donald Trump telah mengklaim para pejabat tinggi China menyerukan dimulainya kembali perundingan perdagangan, tetapi juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang terus mengatakan dia belum mendengar adanya panggilan baru-baru ini. Geng mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa China berharap AS akan kembali ke rasionalitas, menghentikan praktik yang salah dan menciptakan kondisi bagi kedua belah pihak untuk melanjutkan pembicaraan berdasarkan saling menghormati.
Sentimen negatif pasar juga mendapat tekanan dari rilis data PDB ekonomi Jerman yang menunjukkan negara tersebut berada di ambang resesi, PDB kontraksi 0,1% pada kuartal kedua karena ekspor turun 1,3%.
Selain itu juga investor mencerna negatif rilis data dari The Conference Board yang mengatakan indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 135,1 pada Agustus setelah melonjak hingga 135,8 pada Juli.
Ambruknya imbal hasil obligasi semakin menekan bursa dimana kurva imbal hasil antara yield obligasi sepuluh tahun dan dua tahun membalik ke level terburuk sejak 2007 yang menyebabkan kekhawatiran baru tentang resesi yang menjulang.
Pada penutupan bursa Wall Street, indeks Dow Jones turun 120,93 poin atau 0,5 persen menjadi 25.777,90, indeks Nasdaq turun 26,79 poin atau 0,3 persen menjadi 7.826,95 dan indeks S&P 500 turun 9,22 poin atau 0,3 persen menjadi 2.869,16.
Melihat pergerakan secara sektoral, saham-saham tembakau menunjukkan pergerakan substansial negatif dengan menyeret NYSE Arca Tobacco Index turun 4,7 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari enam bulan. Saham Philip Morris (PM) dan Altria Group (MO) membukukan kerugian tajam setelah perusahaan mengkonfirmasi mereka dalam diskusi tentang penyatuan kembali semua saham mereka.
Kelemahan signifikan juga muncul di antara saham bioteknologi, dengan NYSE Arca Biotechnology Index turun 1,3 persen ke level penutupan tujuh bulan terendah. Saham-saham gas alam, baja, dan transportasi juga mengalami pelemahan yang cukup besar.
Hanya saham saham emas melawan tren harga turun di tengah kenaikan harga logam mulia, NYSE Arca Gold Bugs Index melonjak 3,8 persen ke level penutupan terbaik dalam hampir tiga tahun.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang