Bursa Asia Berakhir Negatif Akibat Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

802

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia tergelincir pada Rabu (02/10) di tengah kekhawatiran baru perlambatan ekonomi global.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,19% pada 26042.69, karena saham raksasa teknologi China Tencent turun 1,39%.

Di tempat lain, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,49% menjadi ditutup pada 21.778,61 karena saham Softbank Group dan Fanuc masing-masing turun 2,67% dan 2,22%. Indeks Topix juga turun 0,42% untuk menyelesaikan hari perdagangan di 1.596,29.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,95% menjadi ditutup pada 2.031,91.

Indeks ASX 200 di Australia mengakhiri hari perdagangan 1,53% lebih rendah pada 6.639,90 karena sebagian besar sektor menurun. Saham National Australia Bank turun 2,29% setelah pemberi pinjaman mengumumkan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan dikenai biaya tambahan 1,18 miliar dolar Australia ($ 791,96 juta), yang diperkirakan akan memangkas pendapatan tunai di paruh kedua tahun fiskal 2019 sekitar 1,123 miliar dolar Australia ($ 753,70 juta) setelah pajak.

Sementara itu, aktivitas manufaktur di AS mengalami kontraksi ke level terburuk sejak Juni 2009, menurut laporan Selasa dari Institute for Supply Management (ISM). Itu datang di belakang rilis data manufaktur yang lemah dari Eropa.

Pasar di China ditutup pada hari Rabu untuk liburan.

Pergerakan di seluruh wilayah datang menjelang data penjualan ritel Hong Kong untuk Agustus, yang akan dirilis pada hari Rabu. Sektor ini terpukul di tengah protes berkepanjangan di kota yang telah berlangsung berbulan-bulan dan secara berkala berubah menjadi kekerasan. Itu datang di atas perang perdagangan AS-China yang sedang berlangsung, yang telah berlangsung lebih dari setahun dan telah berdampak pada perekonomian Hong Kong.

Semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average turun 343,79 poin menjadi ditutup pada 26.573,04 sementara S&P 500 tergelincir 1,2% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 2.940,25. Nasdaq turun 1,1% menjadi ditutup pada 7.908,68.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang berpotensi jika data ADP Employment Change terealisir lemah.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here