Bursa Asia Berakhir Mixed Menantikan Pertemuan Dagang AS-China

834

(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia berakhir mixed pada hari Senin (07/10) menantikan pertemuan negosiasi perdagangan AS-China yang akan dimulai akhir pekan ini.

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup 0,16% lebih rendah pada 21.375,25. Saham Fast Retailing, perusahaan di belakang rantai toko pakaian Uniqlo, tergelincir 0,74%. Indeks Topix menyelesaikan hari perdagangannya sebagian besar datar di 1,572,75.

Indeks Kospi Korea Selatan ditutup sedikit lebih tinggi pada 2,021,73, dengan saham Hyundai Motor naik 1,19%.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,71% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 6.563,60, karena bagian dari negara itu ditutup untuk liburan Hari Buruh.

Pasar di Hong Kong dan China tutup pada Senin untuk liburan.

Menjelang pembicaraan perdagangan minggu ini antara AS dengan China, ada laporan bahwa muncul keragu-raguan pejabat China untuk mengejar kesepakatan perdagangan secara luas dengan AS.

Negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan dimulai pada hari Kamis di Washington. Ketegangan perdagangan telah meningkat baru-baru ini setelah laporan mengatakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan cara-cara untuk membatasi aliran portofolio investor Amerika ke China, yang termasuk perusahaan China yang sudah dihapuskan dari bursa saham A.S.

Hasil dari diskusi perdagangan minggu ini kemungkinan akan menjadi sangat penting dalam menentukan apakah kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan perdagangan sementara yang menunda kenaikan tarif lebih lanjut, analis di Eurasia Group menulis dalam sebuah catatan pekan lalu. Mereka mengatakan ada kemungkinan 40% untuk kesepakatan sementara, dan kemungkinan 60% bahwa Trump setidaknya menunda kenaikan tarif lebih lanjut.

Tarif barang-barang China senilai $ 250 miliar dijadwalkan naik menjadi 30% pada 15 Oktober. Kedua negara telah mengenakan tarif barang-barang satu sama lain senilai miliaran dolar, yang telah mengguncang pasar global, menciptakan ketidakpastian dan menghambat pertumbuhan ekonomi di sekitar dunia.

Ekspektasi untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS telah meningkat dalam beberapa hari terakhir sejak data manufaktur AS yang mengecewakan minggu lalu yang menunjukkan kontraksi di sektor ini.

Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga oleh Fed pada pertemuan Oktober mendatang adalah sekitar 80%, menurut alat FedWatch CME Group.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati perkembangan menjelang negosiasi dagang AS-China akhir pekan ini yang jika memunculkan sentimen positif akan menguatkan bursa Asia dan sebaliknya.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here