Mayoritas Pasar Asia Tenggara Berakhir Lebih Rendah, Singapura Terburuk

787

(Vibiznews – IDX Stocks) – Mayoritas pasar saham Asia Tenggara berakhir lebih rendah pada hari Rabu, dengan kerugian utama berada di Singapura,
karena investor melakukan aksi jual setelah kenaikan baru-baru ini, sementara pendapatan dari pembuat chip utama AS menghidupkan kembali kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global.

Memimpin penurunan di kawasan ini, Singapura berbagi membukukan kejatuhan terburuk dalam dua minggu, terseret oleh sektor keuangan dan sektor industri.

Texas Instruments Inc, dimana produknya menjadi proksi untuk industri chip global, diperkirakan pendapatan kuartal saat ini jauh di bawah perkiraan pada hari Selasa. Mengingat bahwa Texas Instruments memasok ke berbagai industri, prospek yang lemah, disertai perang dagang membuat pelanggan lebih berhati-hati, ini berdampak pada sentimen yang lebih luas di Asia, kata Joel Ng, seorang analis di KGI Securities.

Indeks Straits Times terbebani oleh pemberi pinjaman United Bank Luar Negeri dan konglomerat industri Jardine Matheson Holdings yang turun 0,5% dan 1,3% masing-masing.

Sementara itu, indeks acuan Indonesia bertambah 0,5%, memposting sesi kesembilan berturut-turut, di depan pertemuan para pemangku kebijakan bank sentral yang akan bertemu pada hari Kamis. Bank Indonesia diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25, poin dasar untuk mendukung ekonomi, menurut analis
disurvei oleh Reuters.

Indeks saham emiten besar Bank Rakyat Indonesia dan Telekomunikasi Indonesia naik 1% dan 0,7%, masing-masing.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks saham paling likuid di negara itu naik 0,9%.

Saham Malaysia jatuh paling dalam dua minggu, terseret lebih rendah oleh sektor keuangan dan konsumen. Grup Keuangan Hong Leong dan Sime Darby Perkebunan berada di antara yang paling merugi, jatuh 3,3% dan 0,9%, masing-masing.

Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan inflasi Malaysia naik pada kecepatan yang lebih lambat dari yang diperkirakan pada bulan September dari setahun sebelumnya. Bank Negara Malaysia, yang memangkas suku bunga utamanya di bulan Mei
untuk pertama kalinya sejak 2016 di tengah inflasi rendah dan kekhawatiran atas pertumbuhan yang melambat, diatur untuk bertemu pada 5 November untuk menentukan kebijakan berikutnya di bidang moneter.

Bursa Filipina tergelincir 0,3%, karena investor melakukan aksi jual untuk meraih keuntungan setelah naik
untuk dua sesi sebelumnya. Perusahaan finansial dan konsumen termasuk yang paling merugi,dengan BDO Unibank dan Universal Robina Corp kehilangan 1,1% masing-masing.

Pasar Thailand tutup untuk liburan.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here