(Vibiznews – Index) Bursa Saham di Asia berakhir mixed pada hari Rabu (06/11) mencermati perkembangan perdagangan AS-China.
Saham China Daratan turun, dengan indeks Shanghai turun 0,43% menjadi sekitar 2.978,60. Indeks Shenzhen turun 0,78% menjadi 9.860,97.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,02% pada 27688.64.
Indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup 0,22% lebih tinggi pada 23.303,82, dengan saham Fanuc naik 1,17%. Indeks Topix menyelesaikan hari perdagangannya sebagian besar tidak berubah pada 1,694.45.
Indeks Kospi Korea Selatan ditutup sedikit lebih tinggi pada 2.144,15.
Indeks ASX 200 di Australia turun 0,55% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 6.660,20.
Investor terus memantau perkembangan lebih lanjut pada perdagangan AS-China saat kedua kekuatan ekonomi itu berupaya mencapai kesepakatan.
China mendorong Presiden A.S. Donald Trump untuk menghapus lebih banyak tarif atas barang-barang China senilai $ 125 miliar yang diberlakukan pada bulan September sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan fase satu.
Beijing dan Washington telah dikunci dalam perang dagang selama lebih dari setahun, dengan tarif dikenakan terhadap barang-barang satu sama lain bernilai miliaran dolar. Data terbaru menunjukkan bahwa kedua kekuatan ekonomi telah menderita kerugian dalam puluhan miliar dolar dari pertarungan perdagangan.
Semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average mendorong lebih tinggi ke rekor baru karena naik 30,52 poin menjadi ditutup pada 27.492,63. Indeks Nasdaq mengakhiri hari perdagangannya sedikit berubah pada 8.434,68. S&P 500, di sisi lain, tergelincir 0,1% menjadi ditutup pada 3.074,67.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia pada perdagangan selanjutnya akan mencermati sentimen perkembangan kesepakatan perdagangan AS-China, juga pergerakan bursa Wall Street malam ini.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
