(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak lebih tinggi pada hari Rabu (27/11) terdukung optimisme kesepakatan perdagangan AS-China.
Dolar AS yang minggu ini telah naik sejalan dengan nada yang lebih positif dalam negosiasi perdagangan, juga meningkat terhadap yen menuju tertinggi tiga minggu.
Rabu melihat sedikit rilis data baru di zona Eropa tetapi serangkaian revisi di Amerika Serikat menjelang liburan Thanksgiving Kamis.
Volatilitas euro / dolar tetap pada level rendah dan sebagian besar terjebak dalam kisaran perdagangan yang ketat tanpa adanya katalis utama seperti perubahan kebijakan moneter.
Banyak analis mengatakan investor telah berjuang untuk menentukan apakah optimisme perdagangan dan suasana risk-on yang positif adalah positif untuk safe-haven dolar, terutama karena Federal Reserve telah memangkas suku bunga.
Euro tergelincir 0,1 persen menjadi $ 1,1011, mendekati level terendah dua minggu di $ 1,0989.
Terhadap sekeranjang mata uang, indeks dolar naik 0,1 persen menjadi 98,352.
Yen, biasanya dibeli ketika investor menghadapi ketidakpastian, telah berjuang dalam sesi terakhir karena pasar ekuitas melonjak. Dolar naik 0,1 persen menjadi ¥ 109,18 pada hari Rabu.
Di tempat lain, dolar Australia tergelincir 0,1 persen menjadi $ 0,6779 karena investor bertaruh pada pelonggaran Reserve Bank of Australia. Kepala Ekonom Westpac Bank Bill Evans mengatakan ia mengharapkan dua penurunan suku bunga bank sentral dan pelonggaran kuantitatif (QE) akan diperkenalkan tahun depan.
Harapan untuk pelonggaran kebijakan lebih membebani Aussie, yang sangat berkorelasi dengan sentimen investor global dan prospek China, meskipun tumbuh optimisme atas kesepakatan perdagangan.
Sterling tergelincir 0,2 persen menjadi $ 1,2843 sehari setelah jajak pendapat menunjukkan penyempitan dalam kepemimpinan Partai Konservatif menjelang pemilihan umum 12 Desember.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS berpotensi naik jika optimisme kesepakatan perdagangan AS-China terus menguat. Juga akan mencermati rilis data GDP Growth Rate Q3 malam ini yang jika meningkat akan memberikan dorongan bagi dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting