(Vibiznews – Index) – Setelah menunjukkan kurangnya arah di awal sesi, bursa saham Amerika bergerak cukup rendah selama hari perdagangan awal pekan pada hari Senin (09/12). Diakhir perdagangan bursa beberapa saat lalu Selasa (10/12), indeks utama meluncur lebih cepat ke wilayah negatif dan menghentikan kenaikan beruntun tiga hari.
Indeks Dow Jones turun 105,46 poin atau 0,4 persen menjadi 27.909,60, indeks Nasdaq turun 34,70 poin atau 0,4 persen menjadi 8.621,83 dan indeks S&P 500 turun 9,95 poin atau 0,3 persen menjadi 3.135,96.
Kelemahan yang muncul di bursa Wall Street terjadi oleh aksi beberapa pedagang untuk melakukan profit taking setelah selama 3 hari berturut rally dan mencapai posisi dekat dengan rekor tertinggi yang dicapai akhir November.
Ketidakpastian yang masih melekat tentang pembicaraan perdagangan AS-China menjadi pemicu profit taking, karena tarif baru 15 persen dari impor Cina senilai $ 165 miliar saat ini akan mulai berlaku pada hari Minggu mendatang. Selain itu ketegangan yang meningkat antara AS dan Korea Utara juga menyebabkan beberapa kehati-hatian di antara para pedagang setelah Korea Utara melakukan tes yang sangat penting di lokasi peluncuran rudal jarak jauh.
Meskipun demikian, keseluruhan aktivitas perdagangan tetap agak tenang, dengan para investor menunggu pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve pada hari Rabu besok. The Fed diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah, namun investor menanti petunjuk tentang prospek suku bunga berikutnya.
Terlepas dari kemunduran oleh mayoritas bursa, sebagian besar sektor utama menyelesaikan sesi dengan hanya menunjukkan pergerakan sederhana pada hari itu. Saham-saham layanan kesehatan, pialang dan bioteknologi terpantau menunjukkan kelemahan, meskipun tekanan jual relatif lemah. Di sisi lain, sektor gas alam menunjukkan pergerakan yang kuat ke atas, mendorong Indeks Gas Alam NYSE naik 1,1 persen.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
