(Vibiznews – Index) – Bursa saham Asia berakhir sebagian besar lebih tinggi pada penutupan perdagangan hari Rabu imbas laporan Wall Street Journal bahwa AS dan negosiator perdagangan China meletakkan landasan untuk penundaan putaran tarif baru yang akan dimulai pada 15 Desember.
Investor juga menunggu isyarat dari hasil pertemuan akhir tahun 2019 Bank Sentral Amerika The Fed serta hasil pemilihan umum Inggris Raya terkait Brexit.
Bursa saham China berdetak lebih tinggi karena investor berharap untuk penundaan tarif AS dan data pertumbuhan pinjaman baru untuk November melampaui perkiraan. Indeks Shanghai Composite naik 0,24 persen menjadi berakhir pada 2.924,42 sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,79 persen menjadi 26.645,43.
Pinjaman bank China meningkat lebih dari yang diharapkan pada November, data dari People’s Bank of China hari ini. Bank memperpanjang CNY 1,39 triliun pinjaman baru di bulan November versus CNY 661 miliar di bulan Oktober. Pinjaman diperkirakan akan naik menjadi CNY 1,2 triliun.
Perdagangan saham di bursa Tokyo bergerak lebih rendah karena investor mengawasi peristiwa-peristiwa penting minggu ini, termasuk pertemuan Federal Reserve, pemilihan di Inggris dan batas waktu tarif perdagangan AS-Tiongkok. Indeks Nikkei melemah 18,33 poin menjadi berakhir pada 23.391,86, sementara indeks Topix ditutup 0,34 persen lebih rendah pada 1.714,95.
Saham Mitsui OSK Lines dan Taiheiyo Cement berakhir turun lebih dari 2 persen. Saham teknologi berakhir sebagian besar lebih tinggi, dengan perusahaan semikonduktor Sumco naik sebanyak 4,2 persen. Saham Advantest dan Tokyo Electron masing-masing naik sekitar 0,8 persen.
Kinerja perdagangan saham di bursa Seoul juga menguat setelah rilis data pasar tenaga kerja Korea Selatan yang mengesankan. Sehingga akhir perdagangan, indeks Benchmark Kospi naik 7,62 poin, atau 0,36 persen, menjadi 2.105,62. Tingkat pengangguran Korea Selatan naik menjadi 3,6 persen pada November dari 3,5 persen pada Oktober.
Keuntungan juga dialami oleh perdagangan saham kawasan Pasifik dengan bursa saham Australia dan Selandia Baru cetak penguatan indeks. Indeks ASX 200 naik 45,70 poin atau 0,68 persen ke posisi 6.752,60 terutama dipimpin oleh saham sektor konsumen dan sumber daya seperti saham penambang emas Evolution naik 1,6 persen. Bursa saham Selandia Baru berakhir menguat dengan indeks acuan NZX 50 berakhir naik 7,74 poin menjadi 11.291,96.
Keuntungan mayoritas saham Asia tidak sampai ke bursa Indonesia yang masih melanjutkan pergerakan negatif.Iindeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 0,06 persen ke posisi 6180,09.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang