Bursa Asia Awal Pekan Mixed, Saham Australia dan China Cetak Rekor

412

(Vibiznews – Index) – Bursa saham Asia awal pekan hari Senin (16/12) berakhir mixed  meskipun AS dan China mencapai kesepakatan bersejarah pada kesepakatan perdagangan fase pertama dan data ekonomi penting Tiongkok mengalahkan perkiraan.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan pada hari Minggu bahwa perjanjian perdagangan fase satu AS-China  sepenuhnya selesai  dan hampir akan menggandakan ekspor AS ke China selama dua tahun ke depan.

Bursa saham China menguat dengan ditutup pada level tertinggi enam minggu, indeks Shanghai Composite naik 16,72 poin, atau 0,56 persen, menjadi 2.984,39, level tertinggi sejak 8 November. Indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 0,65 persen pada 27.508,09.

Biro Statistik Nasional China umumkan produksi industri  dan penjualan ritel meningkat pada laju tercepat dalam lima bulan pada bulan November karena langkah-langkah yang diambil  pemerintah membantu meningkatkan permintaan domestik.

Perdagangan saham Jepang beringsut lebih rendah setelah mencapai tertinggi satu tahun di sesi sebelumnya.Indeks Nikkei turun 70,75 poin, atau 0,29 persen, menjadi 23.952,35 karena  survei yang menunjukkan sektor manufaktur di Jepang terus berkontraksi pada Desember, dan pada tingkat yang sedikit lebih cepat.

Saham pembuat obat menjadi top looser, dengan saham Sumitomo Dainippon Pharma Co jatuh 3,2 persen dan Daiichi Sankyo Co kehilangan 3 persen. Saham kelas berat pasar SoftBank Group Corp melonjak 1,6 persen.

Di bursa saham Korea Selatan, indeks saham berfluktuasi sebelum berakhir sedikit lebih rendah karena investor mencerna efek tak terduga dari perjanjian fase satu  AS-China. Indeks Kospi turun 0,11 persen ke posisi 2168.

Pasar saham Australia menguat untuk mencapai tertinggi dua minggu setelah pembaruan anggaran terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi Australia, upah, investasi dan pengeluaran rumah tangga semuanya telah merosot sejak anggaran April, meningkatkan harapan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Reserve Bank of Australia dalam beberapa bulan mendatang .

Indeks ASX 200 melonjak 110 poin  atau 1,63 persen menjadi 6.849,70 yang ditopang oleh penguatan saham empat bank besar   antara 1,4 persen dan 1,8 persen sementara saham pertambangan kelas berat BHP dan Rio Tinto masing-masing naik 1,6 persen dan 1,2 persen.

Pergerakan sebaliknya di kawasan Pasifik, bursa saham Selandia Baru sedikit turun, dengan indeks acuan  NZX 50 berakhir turun 14,76 poin  atau 0,13 persen pada posisi 11.226,83.

Untuk pergerakan bursa saham Indonesia, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,23 persen ke posisi 6211,59. Kekuatan indeks ditopang oleh pergerakan kuat saham-saham sektor perdagangan dan aneka industri.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here