Pan Eropa Turun Sementara FTSE London Masih Stabil Didukung Data Tenaga Kerja Yang Kuat

567

(Vibiznews – Index) – Saham Eropa bergerak mundur setelah capai rekor pada hari Selasa karena peringatan penjualan dari Unilever mendorong investor untuk menjual saham-saham dari emiten raksasa sektor barang-barang konsumen, sementara kekhawatiran bahwa Inggris akan mengambil garis keras pada transisi Brexit menyeret turun saham-saham domestik Inggris.

Indeks ekuitas pan-Eropa turun 0,6% setelah melonjak ke rekor tertinggi di sesi sebelumnya.

Titik lemah terbesar adalah raksasa barang-barang konsumen Unilever (ULVR.L) (UNA.AS). Sahamnya anjlok 6%, di jalur penurunan persentase terbesar sejak Juli 2015, setelah perusahaan memperingatkan bahwa penjualan 2019 akan tumbuh kurang dari yang diharapkan, mengutip kondisi perdagangan yang sulit di Afrika Barat dan perlambatan di Asia Selatan.

Sektor barang pribadi dan rumah tangga Eropa .XQP turun 2,1%, terbesar di antara subsektor regional.

Pasar ekuitas global mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa, didorong oleh fase pertama dari perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat dan China dan oleh kemenangan Boris Johnson dalam pemilihan umum di UK pekan lalu, yang meningkatkan harapan untuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa secara teratur.

Saham Inggris yang berfokus di dalam negeri .FTMC, yang juga sempat capai rekor tertinggi, menyerah pada tekanan jual pada hari Selasa setelah laporan bahwa Johnson akan menggunakan kontrolnya atas parlemen untuk mengesampingkan perpanjangan transisi Brexit setelah tahun 2020.

Bank-bank Inggris, Royal Bank of Scotland (RBS.L), Barclays (BARC.L) dan Lloyds Banking Group (LLOY.L) turun lebih dari 3 persen.

Indeks blue-chip London, FTSE 100. FTSE tetap stabil, dibantu oleh pound yang lebih lemah. Data terakhir menunjukkan pemberi gaji di Inggris secara tak terduga mengambil lebih banyak staf dalam tiga bulan sebelum batas waktu 31 Oktober. Data Inggris ini menunjukkan pasar tenaga kerja mempertahankan sebagian kekuatannya.

Airbus (AIR.PA) naik 0,5% setelah Boeing (BA.N) mengatakan akan menunda produksi 737 MAX miliknya pada Januari. Saham pembuat pesawat bagian Safran (SAF.PA) turun sekitar 4 persen. Ryanair (RYA.I), Air France (AIRF.PA) dan Lufthansa (LHAG.DE) semuanya bergerak lemah.

Saham pembuat baja khusus Austria Voestalpine (VOES.VI) turun 3,1% setelah memangkas prediksi laba setahun penuh dan mengatakan berencana untuk menurunkan pembayaran dividen.

Grup pertahanan Jerman, Rheinmetall (RHMG.DE) adalah pemenang tertinggi di STOXX 600, naik 2,3%, setelah Goldman Sachs memulai liputan dengan peringkat “beli”.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here