(Vibiznews-Forex)– Pergerakan pair GBPUSD pada hari Selasa (17/12) akhir sesi Asia pulih dari kerugian di awal hari karena pesimisme Brexit. Bergulir sentimen kekhawatiran bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson siap untuk mengambil keuntungan dari suara mayoritas Parlemen yang baru-baru ini diperoleh, dengan mengajukan RUU yang memblokir perpanjangan tenggat waktu periode transisi melampaui tahun 2020. RUU tersebut , jika disahkan, akan mempersulit Uni Eropa (UE) dalam jangka pendek untuk menyetujui tuntutan Inggris dan meningkatkan kemungkinan Brexit yang tidak ada kesepakatan, seperti yang dilaporkan media setempat.
Kini investor akan mengawasi Perubahan Hitungan Klaim bulan November, tingkat pengangguran bulan Oktober dan Penghasilan rata-rata selama 3 Bulan/Tahun juga akan diamati. Sementara data survei menunjukkan bahwa data pasar tenaga kerja cenderung berubah menjadi lebih buruk, itu mungkin masih akan setidaknya beberapa bulan lagi sebelum kita melihat yang datang.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.3328 ini berada di posisi 1.3289. Pair sedang mendaki ke posisi pembukaan dan jika tembus akan lanjut ke R1. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi terendah sesi Asia di 1.3234 dan jika tembus meluncur ke S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3481 | 1.3445 | 1.3377 | 1.3345 | 1.3285 | 1.3242 | 1.3180 |
Buy Avg | 1.3348 | Sell Avg | 1.3230 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting