Bursa Asia 18 Desember Banyak Yang Merugi, Saham ASX dan IHSG Menguat

616

(Vibiznews – Index) – Bursa saham Asia perdagangan hari Rabu (18/12) ditutup mixed karena kekhawatiran tentang Brexit keras dan data menunjukkan ekspor Jepang tergelincir selama 12 bulan berturut-turut pada bulan November yang meningkatkan risiko kontraksi pada kuartal keempat.

Perdagangan saham China menyerah dari kenaikan awal sesi dengan berakhir lebih rendah. Indeks Shanghai Composite turun 0,18 persen menjadi 3.017,04 sementara indeks Hang Seng Hong Kong berakhir 0,15 persen lebih tinggi pada 27.884,21. Bank sentral China hari ini mengurangi tingkat pembelian kembali 14 hari secara marginal setelah memangkas suku bunga repo jangka pendek 7 hari sebulan yang lalu. Bank Rakyat China juga menyuntikkan CNY 200 miliar ke dalam sistem keuangan melalui perjanjian pembelian kembali terbalik untuk memenuhi permintaan likuiditas.

Bursa saham Jepang berakhir lebih rendah karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi setelah data resmi menunjukkan ekspor negara itu menurun untuk 12 bulan berturut-turut pada bulan November. Indeks Nikkei turun 0,55 persen menjadi 23.934,43 sementara indeks Topix  ditutup setengah persen lebih rendah pada 1.738,40.

Saham perusahaan perkapalan Kawasaki Kisen Kaisha anjlok 3,4 persen dan saham pembuat obat Daiichi Sankyo merosot 5,6 persen, sementara Olympus, Nomura, Nippon Electric Glass dan Hitachi naik 2-3 persen. Saham Isuzu Motors naik 1,5 persen di tengah laporan bahwa pembuat mobil akan bekerja sama dengan Volvo AB Swedia untuk truk generasi berikutnya.

Perdagangan saham bursa Seoul menyerah pada aksi ambil untung setelah mencapai level tertinggi tujuh bulan di sesi sebelumnya. Indeks  Kospi berakhir sedikit lebih rendah pada 2.194,76 setelah sesi berombak. Namun terdapat penguatan saham pada saham Hyundai Motor yang naik 0,8 persen dan afiliasinya Kia Motors menguat 1,3 persen.

Pasar saham Australia berakhir datar dengan bias positif karena saham bank-bank jatuh karena tuduhan pelanggaran. Saham Bank ANZ, NAB dan Westpac berakhir turun antara 0,2 persen dan 0,7 persen. Indeks ditopang oleh kekuatan saham Origin Energy, Oil Search dan Santos yang naik 1-3 persen.

Saham Selandia Baru alami penguatan dengan indeks acuan NZX 50 berakhir naik 68,72 poin, atau 0,61 persen, pada 11.329,56. Saham Kathmandu Holdings dan Oceania Healthcare keduanya naik sekitar 3 persen. Di Selandia Baru dilaporkan  defisit transaksi berjalan NZ $ 6,35 miliar pada kuartal ketiga 2019 yang meleset dari ekspektasi untuk defisit NZ $ 6,318 miliar menyusul kekurangan NZ $ 1,106 miliar dalam tiga bulan sebelumnya.

Untuk perdagangan saham di bursa Indonesia, indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau ditutup menguat 0,69% ke posisi 6287,50. Kekuatan indeks diperkuat oleh saham-saham sektor finance dan industri dasar.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here