(Vibiznews – Forex) – Dolar AS terpantau memiliki kekuatan moderat selama perdagangan sesi Amerika yang berakhir Rabu (18/12), dan kembali mengalahkan salah satu rival utamanya poundsterling di tengah kekhawatiran tentang Brexit tanpa kesepakatan. Namun dolar AS alami tekanan melawan safe haven yen, swissfranc dan juga euro.
Poundsterling telah merosot sekitar 1,5 persen versus dolar menjadi $ 1,3131 dibandingkan dengan $ 1,3332 pada hari Senin. Laporan menunjukkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengambil tindakan tegas pada periode transisi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. Dalam RUU Brexit nanti melarang penundaan lebih lanjut atas kepergian Inggris dari UE.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama menguat 0,18% pada 97,19, setelah sempat menanjak ke posisi 97.30. Demikian juga dengan indeks dolar berjangka ditutup turun 0,18 persen ke posisi 96,75.
Sementara itu, dolar AS diperdagangkan lemah pada 109,47 yen dibandingkan dengan 109,53 yen di perdagangan sebelumnya. Terhadap euro, dolar juga lemah di $ 1,1148 dibandingkan dengan $ 1,1144 perdagangan sebelumnya.
Sentimen positif bagi dolar juga datang dari beberapa rilis data ekonomi yang positif seperti lonjakan pasar perumahan, izin membangun serta laporan Fed untuk data produksi industri bulan November.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
