(Vibiznews-Forex)– Pergerakan pair GBPUSD pada hari Kamis (19/12) sesi Asia bergerak rebound setelah 4 hari berturut anjlok parah, sementara merespon posisi pelemahan dolar AS pasca berita pemakzulan Presiden AS Donald Trump oleh US House. Fokus pasar selanjutnya tertuju pada pengumuman kebijakan suku bunga Bank of England (BoE) pada sesi Eropa yang diharapkan tidak akan melakukan perubahan suku bunga.
Menjelang acara tersebut, Inggris akan menerbitkan data penjualan Ritel November yang diramalkan naik 0,3% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Fokus lainnya, PM Inggris Johnson akan mengumumkan prioritas legislatif pemerintahannya hari ini, dengan memberikan Brexit daftar di bagian atas. Juru bicara PM mengatakan bahwa RUU Penarikan Perjanjian akan mencakup ketentuan untuk pengadilan Inggris yang lebih rendah untuk membatalkan keputusan Pengadilan Keadilan Eropa.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.30768 ini berada di posisi 1.3080. Pair berusaha mendaki ke MA3 D1 di 1.3095 dan jika tembus akan lanjut ke R1. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi terendah sesi Asia di 1.3066 dan jika tembus meluncur ke S1.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3187 | 1.3155 | 1.3108 | 1.3071 | 1.3034 | 1.3005 | 1.2955 |
Buy Avg | 1.3095 | Sell Avg | 1.3057 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting