(Vibiznews – Index) – Mengawali perdagangan saham awal pekan di bursa Amerika Serikat, indeks di Wall Street kembali bergerak ke posisi rekor tertinggi baru di tengah optimisme perdagangan baru, setelah Beijing mengumumkan semalam akan memangkas tarif impor pada lebih dari 850 produk, termasuk daging babi dan alpukat beku dan beberapa jenis semikonduktor, dalam upaya untuk mendukung pertumbuhan.
Selain itu, Presiden Donald Trump mengatakan dia telah mengadakan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Cina Xi Jinping dan bahwa ekonomi terbesar dunia akan menandatangani perjanjian fase satu segera.
Setelah bel pembukaan, indeks Dow Jones menguat 102 poin atau 0,4% , indeks S&P 500 naik 3 poin atau 0,1%; dan indeks Nasdaq naik 20 poin atau 0,2%. Namun kini indeks terpantau mundur lagi oleh tekanan rilid data ekonomi yang mengecewakan seperti data Durable Goods Order dan Home Sales.
Departemen Perdagangan AS merilis laporan yang menunjukkan penurunan tak terduga dalam pesanan baru untuk AS yang memproduksi barang tahan lama di bulan November. Laporan itu mengatakan Durable Goods Orders anjlok 2,0 persen pada bulan November setelah naik tipis 0,2 persen pada Oktober.
Dari sisi pergerakan saham lokal, saham Boeing melonjak 2% setelah kepala eksekutifnya Dennis Muilenburg mengundurkan diri ketika krisis 737 Max berlanjut.
Pekan lalu bursa saham Wall Street sudah membukukan rekor tertinggi baru karena saham terus rally di tengah berkurangnya pelonggaran risiko geopolitik. Indeks S&P 500 naik lebih dari 1,5% minggu lalu dan membukukan kenaikan mingguan keempat berturut-turut. Indeks ini naik 28,5% untuk 2019 hingga Jumat, sekitar 1 poin persentase dari keuntungan 2013 sebesar 29,6%.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting