(Vibiznews – Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Amerika awal pekan hari Senin (23/12), dolar AS bergerak bearish setelah awal sesi Asia mendaki ke puncak tertinggi 7 hari baru. Terpantau dolar hanya kuat terhadap mata uang poundsterling hingga naik ke puncak tinggi 2 pekan.
Dolar yang awal sesi Asia bergerak kuat oleh optimisme kesepakatan perdagangan AS-China terbaru merespon komentar positif Presiden Trump akhir pekan lalu. Trump mengatakan dia telah mengadakan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Cina Xi Jinping dan bahwa ekonomi terbesar dunia akan menandatangani perjanjian fase satu segera.
Kekuatan dolar bertambah lemah di sesi Amerika oleh buruknya 2 rilis data ekonomi yang cukup penting menggerakkan sentimen pasar yaitu data Durable Goods Order dan Home Sales.
Departemen Perdagangan AS merilis laporan yang menunjukkan penurunan tak terduga dalam pesanan baru untuk AS yang memproduksi barang tahan lama di bulan November. Laporan itu mengatakan Durable Goods Orders anjlok 2,0 persen pada bulan November setelah naik tipis 0,2 persen pada Oktober.
Kemudian data penjualan rumah baru di Amerika atau New Home Sales menurun dari periode bulan sebelumnya. Penjualan rumah baru hanya 719K, sedangkan periode bulan sebelumnya 733K. Data yang baru dirilis ini berada di bawah ekspektasi ekonom di 730K.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama melemah 0,04% pada 97,65. Demikian juga dengan indeks dolar berjangka sedang bergerak turun 0,03% ke posisi 97,24.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting