Kondisi Dolar AS Setelah Mencapai Puncak Tinggi Sepekan

501

(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika awal pekan Selasa pagi (23/12), dolar AS melemah terhadap banyak rival utamanya dan tergelincir ke wilayah negatif. Turunnya kekuatan awal sesi dipicu oleh laporan Departemen Perdagangan yang mengecewakan untuk laporan Durable Goods Orders dan New Home Sales.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama melemah 0,04% pada 97,55.  Demikian juga dengan indeks dolar berjangka ditutup  turun 0,01% ke posisi 97,26.

Terhadap Euro, dolar diperdagangkan pada $ 1,1091, turun sekitar 0,12% dari penutupan sebelumnya. Pound Sterling mundur $ 1,2936, setelah naik ke $ 1,3031, sementara Yen Jepang sedikit lebih kuat di 109,39 per dolar. Terhadap Aussie, dolar turun sekitar 0,32% pada 0,6922.

Dolar melemah terhadap franc Swiss dan loonie, dengan pasangan masing-masing turun 0,12% dan 0,1%, menjadi 0,9816 dan 1,3149. Data dari Statistik Kanada menunjukkan bahwa PDB turun 0,1% pada basis bulanan yang disesuaikan setelah naik 0,1% pada bulan sebelumnya. Kursnya diperkirakan flat.

Laporan dari Departemen Perdagangan menunjukkan penurunan tak terduga dalam pesanan baru untuk AS yang memproduksi barang tahan lama di bulan November. Laporan itu mengatakan pesanan barang tahan lama anjlok 2% pada November setelah naik tipis 0,2% pada Oktober.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here