(Vibiznews – Forex) Mata uang safe-haven seperti yen Jepang melonjak ke level tertinggi dalam beberapa bulan pada hari Jumat (03/01) setelah serangan udara AS di bandara Baghdad menewaskan seorang pejabat senior militer Iran, memicu ketegangan di Timur Tengah.
Treasury, harga minyak, dan emas AS rally setelah juru bicara milisi Irak mengatakan kepada Reuters bahwa Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan itu.
Pentagon mengkonfirmasi serangan itu, dengan mengatakan Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang orang Amerika di Irak dan Timur Tengah.
Yen Jepang mencapai tertinggi dua bulan di 107,92 melawan dolar AS dan terakhir naik 0,5% pada hari itu.
Franc Swiss, mata uang lain yang dianggap aman, melonjak ke level tertinggi empat bulan 1,0824 melawan euro.
Dolar AS mencapai tertinggi satu minggu versus euro.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun ke level terendah dalam tiga minggu di 1,814%, setelah diperdagangkan setinggi 1,946% sehari sebelumnya. Harga obligasi naik seiring turunnya imbal hasil.
Dolar AS yang lebih kuat mengirim pound turun 0,2% menjadi $ 1,3117 dan 0,1% lebih rendah terhadap euro pada 85,10 pence.
Pedagang akan mencermati angka inflasi Jerman awal untuk Desember, akan dirilis pada 1300 GMT. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi tahunan telah meningkat menjadi 1,4% dari 1,1% bulan sebelumnya.
Data awal di Perancis menunjukkan inflasi mengalahkan ekspektasi pasar, naik menjadi 1,6% dari 1,2%. Jajak pendapat telah memperkirakan kenaikan menjadi 1,4%.
Indeks aktivitas manufaktur AS juga akan dirilis malam ini, tetapi pasar akan lebih tertarik untuk meneliti risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve pada bulan Desember.
Meskipun Fed telah mempertahankan suku bunga tidak berubah, analis akan mencari petunjuk tentang bagaimana bank mencari untuk menyelesaikan tekanan likuiditas dalam “repo”, atau perjanjian pembelian kembali pasar.
Beberapa pejabat The Fed berbicara pada hari Jumat, termasuk Gubernur Lael Brainard dan kepala bank San Francisco, Chicago, Richmond dan Dallas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang safe haven seperti Yen Jepang, Franc Swiss dan juga Dolar AS berpotensi menguat terpicu ketegangan di Timur Tengah yang semakin meningkat.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting