(Vibiznews – Index) – Mengakhiri perdagangan saham bursa Asia hari Selasa (07/01/2020), semua indeks utama cetak keuntungan setelah perdagangan sebelumnya tertekan ketegangan geopolitik Timur Tengah. Bahkan ada yang melonjak cukup signifikan hingga cetak rekor setelah tidak ada peningkatan baru dalam ketegangan yang dilaporkan dari Timur Tengah.
Selain itu fokus pasar kini kembali ke kesepakatan perdagangan sementara AS-China yang akan ditandatangani pada 15 Januari di Gedung Putih. Sentimen positif juga didapat dari penutupan bursa AS yang lumayan semalam.
Bursa saham China ditutup mencapai level tertinggi delapan bulan di tengah harapan lebih banyak dukungan kebijakan dan di tengah tidak ada peningkatan segera dalam ketegangan antara Washington dan Teheran. Indeks Shanghai Composite naik 21,39 poin, atau 0,69 persen, menjadi 3.104,80 sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,34 persen menjadi berakhir pada 28.322,06.
Pergerakan saham buraa Jepang rebound setelah mengalami kerugian tajam di sesi sebelumnya. Indeks Nikkei melonjak 370,86 poin, atau 1,60 persen, menjadi 23.575,72, diperkuat saham-saham eksportir pasca pelemahan Yen. Seperti saham Fujifilm melonjak 5,6 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengakhiri kemitraan penjualan Xerox pada 2021. Saham Toyota Motor menguat 2 persen setelah raksasa otomotif itu mengumumkan rencananya untuk menciptakan kota “pintar” di kaki Gunung Fuji.
Demikian juga saham Honda Motor naik 2,7 persen, Nissan Motor bertambah 1,8 persen dan Mazda Motor naik 2,3 persen. Kinerja sektor jasa Jepang kembali kontraksi pada akhir tahun menurut data survei dari IHS Markit, dimana indeks PMI turun menjadi 49,4 pada Desember dari 50,3 pada November.
Bursa saham Seoul rebound dan won Korea naik tajam terhadap dolar AS karena investor berpandangan bahwa tidak akan ada bentrokan bersenjata tambahan di Timur Tengah. Indeks Kospi melonjak 20,47 poin, atau 0,95 persen, menjadi 2.175,54. dengan dukungan saham perusahaan farmasi Celltrion melonjak 2,9 persen dan LG Household & Health Care melonjak 7,5 persen. Sentimen positif ditambah dari laporan Surplus transaksi berjalan Korea Selatan meningkat pada bulan November dari tahun lalu seperti yang dilaporkan Bank of Korea hari ini dengan surplus $ 5,97 miliar dibandingkan $ 7,83 miliar pada bulan sebelumnya.
Pasar saham Australia menguat karena investor bargain hunting saham defensif di tengah tidak ada agresi baru di Timur Tengah. Indeks ASX 200 naik 90,70 poin, atau 1,35 persen, menjadi 6.826,40. Ditopang oleh kekuatan saham saham Healthcare, perbankan dan juga tambang. Indeks dibayangi rilis data Iklan pekerjaan Australia turun 6,7 persen bulan ke bulan di bulan Desember, menyusul penurunan 1,8 persen di bulan November seperti laporan dari ANZ hari ini. Ini adalah penurunan ketiga berturut-turut dan penurunan terbesar sejak Mei.
Bursa Saham Selandia Baru berakhir sedikit berubah dengan bias positif. Demikian juga dengan bursa saham India naik dengan Sensex India menguat 0,3 persen setelah kehilangan hampir 2 persen pada hari sebelumnya.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting