(Vibiznews – Index) – Serangan Iran terhadap pangkalan militer AS di Timur Tengah ikut mengkhawatirkan perdagangan di bursa Asia hari Rabu (08/01/2020), sehingga membuat banyak indeks utama terkoreksi dari posisi tinggi sebelumnya. Sentimen ini membuat investor melakukan aksi profit taking dan banyak saham kelas berat yang anjlok cukup signifikan.
Iran menyerang beberapa pangkalan militer AS di Irak sebagai balasan atas serangan AS yang membunuh Komandan Pasukan Quds Soleimani minggu lalu. Namun militer Irak mengatakan tidak ada korban pasukan dalam serangan Iran tersebut, sementara Presiden AS Donald Trump tweeted bahwa “Semua baik-baik saja!”.
Di bursa saham China, indeks Shanghai Composite China turun 37,91 poin, atau 1,22 persen, menjadi 3.066,89 sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,83 persen menjadi 28.087,92.
Bursa saham Jepang berakhir melemah tajam dan yen berubah volatile setelah pasukan Iran meluncurkan puluhan rudal balistik terhadap dua pangkalan militer Irak yang menampung pasukan Amerika dan koalisi. Indeks Nikkei sempat turun lebih dari 600 poin menjadi di bawah garis 23.000 untuk pertama kalinya sejak November sebelum mengakhiri sesi turun 370,96 poin, atau 1,57 persen, pada 23.204,76. Indeks diperberat oleh anjloknya saham kelas berat Fast Retailing dan Fanuc berakhir turun sekitar 2 persen sementara SoftBank Group turun 1,4 persen.
Aksi jual saham cukup besar juga terjadi di bursa Seoul di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dapat mendorong harga minyak global. Indeks Kospi turun 24,23 poin atau 1,11 persen menjadi 2.151,31, ditekan oleh anjloknya saham penyuling terkemuka SK Innovation jatuh 5,2 persen dan perusahaan kimia LG Chem turun 2,9 persen. Demikian saham pembuat mobil Hyundai Motor anjlok 3 persen dan afiliasinya Kia Motors merosot 1,8 persen.
Bursa saham Australia pulih dari penurunan tajam beberapa sesi dengan indeks ASX 200 berakhir turun 0,13 persen menjadi 6.817,60 setelah jatuh sekitar 1 persen pada awal sesi. Tertekan anjloknya saham Tech Appen dan Wisetech Global yang turun lebih dari 3 persen. Saham Kelas berat pertambangan Rio Tinto turun 0,9 persen dan Fortescue Metals Group turun setengah persen. Saham Empat bank besar turun antara 0,3 persen dan 0,4 persen.
Perdagangan saham di bursa Selandia Baru juga turun dengan indeks acuan NZX-50 berakhir turun 72,88 poin, atau 0,63 persen, pada 11.556,98. Tertekan oleh anjlok parahnya saham Eksportir Fisher & Paykel Healthcare yang turun 2,6 persen.
Pelemahan indeks juga terjadi di bursa saham Indonesia (BEI) dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 0,86% dan saham-saham yang menjadi pemberat indeks dari sektor properti dan industri dasar.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting



