(Vibiznews – Forex) – Pada awal perdagangan hari Rabu, pasar global dikhawatirkan berita Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Irak sehingga minat spekulatif memburu aset safe-haven. Sempat terdengar berita ada beberapa korban di AS, tetapi kemudian dibantah oleh Pentagon.
Namun kekhawatiran tersebut diredakan oleh komentar Presiden Trump yang tidak membalas serangan Iran dengan serangan militer tapi dengan sanksi ekonomi. Karenanya di pasar forex posisi dolar AS semakin kuat ke posisi tertinggi sepekan.
Pair EURUSD tetap di bawah tekanan, mengakhiri hari hampir di atas 1,1100 , pair GBPUSD juga mereda, meskipun bertahan dalam level yang tinggi karena minat spekulatif sedang menunggu pembaruan Brexit. Demikian pair USDJPY melonjak melewati 109,00 karena suasana pasar yang lebih baik.
Sebelum memulai transaksi perdagangan forex hari ini , berikut katalis penggerak pasar perlu diperhatikan:
- Mohammad Javad Zarif, menteri luar negeri Iran, menyatakan bahwa negara itu tidak akan mencari eskalasi atau perang. Sedangkan Presiden AS Trump mengisyaratkan sanksi ekonomi tetapi tidak ada pembalasan lebih lanjut.
- Parlemen Inggris memberikan suara pada RUU Brexit PM Johnson, yang diperkirakan akan berlangsung hari ini. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa dia percaya bahwa kesepakatan kemitraan penuh EU-UK tidak dapat dicapai pada akhir tahun 2020.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang