Bursa Eropa Akhir Pekan Stabil Jelang Data NFP AS, Saham Ryanair Melonjak

709

(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham akhir pekan di bursa Eropa hari Jumat (10/01/2020) dibuka  stabil oleh kehati-hatian pasar menjelang laporan pekerjaan AS yang sangat penting malam ini, yang dapat memberi investor petunjuk tambahan tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut dan prospek tingkat suku bunganya.

Indeks Pan Eropa Stoxx 600 sedikit lebih tinggi di 419,75 setelah naik 0,3 persen pada hari sebelumnya. Indeks DAX Jerman menguat 0,30%, indeks CAC 40 Prancis bergerak kuat dengan kenaikan 0,15% setelah sempat merah dan indeks FTSE 100  Inggris menguat tipis dengan kenaikan 0,08%.

Bursa saham di seluruh dunia  telah didorong oleh ketegangan geopoloitik yang mereda, serta optimisme atas hubungan perdagangan AS-China. Terpantau indeks pasar saham internasional MSCI  naik 0,6%, yang mencapai level tertinggi sepanjang masa. Wakil Perdana Menteri China Liu He akan menandatangani kesepakatan perdagangan “fase satu” awal dengan AS minggu depan dan akan mengunjungi Washington pada 13-15 Januari.

Berita di Eropa, anggota parlemen Inggris menyetujui undang-undang Brexit yang akan memungkinkan negara untuk keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari. Sementara itu di Perancis, pemerintah telah sepakat pada usulan reformasi pensiun meskipun ada protes dari puluhan ribu demonstran di seluruh negeri.

Saham Ryanair Holdings melonjak 6,5 persen setelah maskapai penerbangan murah tersebut meningkatkan panduan laba untuk tahun ini hingga Maret 2020. Saham easyJet menguat 3,5 persen dan pemilik British Airways IAG melonjak 4 persen. Di sisi lain, saham merek fashion Superdry merosot 14 persen setelah mengeluarkan peringatan laba yang dramatis.

Saham JD Sports Fashion anjlok 2,8 persen setelah perusahaan mengatakan tetap yakin bahwa laba utama Grup setahun penuh sebelum pajak akan berada di kuartal atas ekspektasi pasar saat ini.

Laporan berita ekonomi, produksi industri Perancis tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan November didorong oleh kelemahan di sektor manufaktur, kata kantor statistik Insee. Di Inggris, Markit laporkan kondisi perekrutan Inggris membaik di akhir tahun dengan peningkatan penempatan kerja permanen.

 

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here