Dolar AS Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar Seiring Meredanya Konflik AS-Iran

885

(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik pada hari Jumat (10/01) dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar dalam dua minggu karena meredanya ketegangan geopolitik mendorong investor untuk membeli mata uang berisiko.

Pedagang juga memcermati data non farm payrolls AS pada hari Jumat yang mengecewakan.

Pasar pekerjaan AS berakhir pada 2019 dengan catatan suram, dengan pertumbuhan gaji dan upah Desember meleset dari perkiraan, menurut angka Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Jumat. Nonfarm payrolls meningkat hanya 145.000 sementara tingkat pengangguran tetap stabil di 3,5%. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones telah mencari pertumbuhan pekerjaan 160.000. Tingkat pengangguran memenuhi harapan untuk tetap pada level terendah 50 tahun.

Terhadap sekeranjang saingannya, dolar naik 0,1% pada hari Jumat menjadi 97,53, mengambil kenaikan kumulatif minggu ini menjadi 0,7%, kenaikan mingguan terbesar sejak awal November.

Kenaikan dolar secara khusus terlihat terhadap yen Jepang dan franc Swiss, yang telah menguat masing-masing 1,7% dan 1% dari posisi terendah minggu ini.

Harapan dari kesepakatan perdagangan sementara antara China dan AS pada awal minggu depan juga meningkatkan dolar AS.

Presiden AS Donald Trump, yang mengumumkan bulan lalu bahwa kesepakatan perdagangan Fase 1 dengan China akan ditandatangani pada 15 Januari, mengatakan pada hari Kamis bahwa perjanjian tersebut dapat ditandatangani “segera sesudahnya.”

Aussie naik sepertiga persen menjadi $ 0,68755, meskipun kenaikannya dibatasi oleh spekulasi bahwa suku bunga akan dipotong pada awal Februari. Berminggu-minggu kebakaran hutan telah membayangi ekonomi yang lebih luas.

Pound melemah setelah pembuat kebijakan Bank of England mengatakan respon ekonomi Inggris terhadap perkembangan Brexit dalam beberapa bulan mendatang akan menentukan apakah suku bunga dipotong lebih lanjut. Pound turun 0,1% terhadap dolar di $ 1,3054.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Dolar AS akan bergerak naik seiring meredanya ketegangan pertikaian AS-Iran. Namun dengan merosotnya data Non Farm Payrolls AS akan membatasi kenaikan dolar, bahkan dapat melemahkan dolar AS.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here